Dokter Mundur, Pelayanan Ibu Hamil di RSUD Djasamen Saragih Terancam

By Redaksi - Sunday, 08 November 2020

Pematangsiantar, Kabarnas.com - Keberadaan dokter yang tidak memadai di RSUD Djasamen Saragih menjadi perhatian Ketua Komisi I DPRD Pematangsiantar Andika Prayogi Sinaga. Selain jumlah kurang, belakangan ia mendengar niat seorang dokter spesialis kandungan, yaitu dr Martha Silitonga untuk mundur bertugas dari sana.

Kondisi itu disesalkan Andika Prayogi Sinaga, jika dokter tersebut mundur maka pelayanan terhadap pasien hamil di rumah sakit plat merah itu akan kosong. Sebab selama ini rumah sakit hanya mengandalkan dr Martha Silitonga. Andika Prayogi mengaku mendapat informasi permasalahan ini langsung dari Plt Dirut rumah sakit itu.

Mengetahui pengunduran itu, politisi Hanura tersebut meminta wali kota agar memberi sanksi berat dengan cara menyurati seluruh rumah sakit di kota ini agar tidak memakai jasanya. "Kita mintalah kepada Wali Kota untuk menyurati rumah sakit agar tidak mempekerjakan beliau," ujar Andika, Sabtu (7/11/2020).

Andika mengaku terus berkomunikasi dengan Plt Dirut RSUD Djasamen Saragih agar memikirkan solusinya sehingga jangan sampai dokter spesialis kandungan di RSUD Djasamen Saragih kosong. "Harus ada dokter yang harus stay di situ. Jangan kosong, karena masyarakat Siantar sangat membutuhkan," terangnya.

Andika juga meminta agar dr Martha Silitonga berpikir ulang atas niatnya tersebut, dan jangan sampai mengingkari sumpah dokter dan sumpah jabatan atau ASN. "Jika sampai terjadi, kita berharap IDI tidak tinggal diam. Bila perlu, usulkan agar ijin prakteknya dicabut karena telah mengabaikan tugas dan sumpahnya," jelasnya.

Diketahui sebelumnya dokter spesialis kandungan RSUD Djasamen Saragih Pematangsiantar Martha Silitonga sempat cekcok dengan salah seorang keluarga pasien hamil reaktif Covid-19 pada Kamis (15/9/2020). Ia menolak memberi perawatan dengan berbagai alasan.

Alhasil hal ini berujung keributan dengan pimpinannya dan Komisi I DPRD Pematangsiantar, bahkan ini diduga menjadi salah satu pemicu dirinya ingin berhenti sebagai dokter kandungan di rumah sakit plat merah itu.

Sementara itu Wakil Direktur RSUD Djasamen Saragih Pematangsiantar, dr Harlen Saragih masih hati hati saat diwawancarai wartawan. Ia pun menyarankan untuk berkomunikasi dengan Humas dr Andy Rangkuti agar tidak salah penyampaian.

Adapun dr Andy Rangkuti menjelaskan tidak ada niatan dari dr Martha Silitonga untuk memilih resign. Ia berujar bahwa saat itu hanya sesal sesaat. "Nggak ada, cuma cekcok aja itu. Nggak ada (dokter berhenti). Emosional sesaat aja itu," ujar Andy Rangkuti.

Sementara disinggung terkait kebutuhan dokter di RSUD Djasamen Saragih apakah mencukupi untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, Andy mengaku masih ada kekurangan. Hanya saja seiring berjalannya waktu, manajemen akan menyempurnakan pelayanan kepada masyarakat dengan sebaik-baiknya.