Perluas Ekspor Kopi Simalungun, Petani dan Pelaku UMKM Perlu Berkolaborasi

By Redaksi - Sunday, 20 March 2022

Simalungun, Kabarnas.com - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Pematangsiantar menggelar festival coffee Siantar-Simalungun dengan menghadirkan sebanyak 30 peserta, Sabtu (19/3/2022) di Hotel Niagara, Parapat. Ini merupakan festival kedua, dimana festival pertama dilaksanakan di tahun 2021.

Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Deputi Gubernur BI, Dody Budi Waluyo, Staf Ahli Ekonomi, Keuangan, Pembangunan, Aset dan SDA Provinsi Sumut, Tripriyono, Kepala Departemen Regional BI, Dwi Pranoto, Kepala KPw BI Provinsi Sumut, Doddy Zulverdi, KPw Sibolga Aswin Kosotali.

Festival ini sendiri diharapkan dapat meningkatkan mutu kopi sehingga bisa lebih banyak lagi menyentuh pasar global. "Harapan kami ini di eskalasi ke tingkat lebih tinggi. Ini salah satu forum bertemunya antara petani kopi dan pelaku UMKM untuk kemudian memajukan komoditas kopi," kata Deputi Gubernur BI, Dody.

Dody menekankan bahwa kopi harus menjadi salah satu komoditas unggulan dalam memajukan ekonomi di daerah. Dijelaskannya, kopi dari Sumut sebenarnya telah menyumbang sekitar 25 persen kopi ekspor secara nasional. Dan BI akan terus berkomitmen melakukan pendampingan kepada pelaku UMKM.

"Kami telah memiliki sekitar 1.600 UMKM di seluruh Indonesia. Sebagian merupakan UMKM dari sektor kopi. Target kami bukan saja UMKM di pasar domestik tetapi naik kelas menjadi UMKM digital dan menuju pasar ekspor," ujarnya.

Sementara dalam memasarkan hasil dari UMKM, BI akan berkoordinasi dengan kantor BI yang berdiri di sejumlah negara. "Kami menyambungkan semua UMKM kepada pasar global lewat kantor kita dan bekerja sama dengan KBRI," katanya.

"Saya rasa kopi dari Simalungun telah masuk promosi perdagangan melalui kantor kita di Beijing Cina. Saya ràsa ini tidak boleh berhenti. Harus diingat masalah kualitas dan jumlah produksi secara baik," katanya kembali.

Guna mencapai harapan itu, Dody mendorong pemerintah daerah membantu petani dan pelaku UMKM agar tetap berkolaborasi sehingga proses pengembangan mutu kopi bisa dijaga mulai dari petani atau saat penanaman.

Sedangkan kepada pelaku UMKM, Dody meminta untuk menjaga branding atau merek. "Kita juga harus peka terhadap isu hijau, dimana secara global menghendaki (pertanian) menggunakan (pupuk) organik," tutupnya.

Pada kesempatan ini, Kepala KPw BI Pematangsiantar, Teuku Munandar menjelaskan bahwa daerah Sumut memiliki potensi besar di sektor tanaman kopi. Luasnya mencapai 95,4 ribu hektar dengan kemampuan produksi mencapai 76,5 ribu ton.

"Di sisi ekspor, kopi Sumatera Utara telah diekspor ke berbagai negara, diantaranya Amerika Serikat, Jepang dan Jerman," ujarnya dengan menekankan bahwa di wilayah kerja BI Pematangsiantar, kopi menjadi salah satu komoditas andalan dalam menjaga pertumbuhan ekonomi.

"Namun demikian, industri kopi tersebut masih belum mature dan menghadapi berbagai tantangan, dari hulu di tingkat petani hingga hilir di tingkat pengolah kopi dan barista. Untuk itu diperlukan action plan pengembangan komoditas kopi secara terintegrasi agar pengembangan komoditas kopi dapat berjalan optimal," katanya.




Kategori