Dishub Siantar Perbolehkan DPRD Jadi Juru Parkir

By Redaksi - Thursday, 19 November 2020

Pematangsiantar, Kabarnas.com - Komisi III DPRD Kota Pematangsiantar yang diketuai Denny Torang Siahaan mencerca pertanyaan soal parkir kepada Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub), Esron Sinag. Hal ini terjadi saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2021, Rabu (18/11/2020).

Salah satu poin dibahas DPRD tentang titik parkir dan nama-nama juru parkir. Terungkap ada nama mantan dewan yang menjadi juru parkir, yaitu Maurits Siahaan. Hal ini dibenarkan Esron Sinaga dan nama tersebut sudah tercatat menjadi juru parkir sejak tahun 2017 silam.

Sebagaimana diketahui, tahun 2018 - 2019 nama Maurits Siahaan merupakan anggota DPRD dari Partai Demokrat hasil Pergantian Antar Waktu (PAW).Maurits Siahaan menggantikan nama Ronald Tampubolon yang sebelumnya di PAW karena berpindah partai ke Hanura pascamengikuti Pemilihan Legislatif.

Kepala Bidang Sarana dan Prasarana, Moslen Sihotang juga menguatkan pernyataan Esron Sinaga dan nama-nama juru parkir tidak diubah atau tidak ditukar jika setoran yang ditargetkan dapat tercapai dengan baik.

"Di Kota Pematangsiantar memang tidak ada perubahan parkir dari tahun 2017, yang tetap bagus pengutipannya. Pak Maurits ada SK yang ditandatangani Kepala Dinas dan memang ini sesuai dengan target yang kita buat titik parkir disetorkan baik" kata Moslen.

Mendengar itu, DPRD bertanya balik. Apakah Maurits Siahaan benar bekerja di lapangan sebagai juru parkir? Namun Esron Sinaga justru menjawab dengan mengalihkan topik pembahasan. Bahkan saat DPRD meminta Dishub bekerja jujur mengevaluasi nama juru parkir dan kedepannya tidak mencatan nama juru parkir secara sembarangan, justru Esron Sinaga memberi jawaban yang membingungkan. "Siantar ini unik, nampeng sobinereng mata di boto roha (walau tidak lihat secara kasat mata tapi diketahui hati)," jelasnya.

Soal jawaban itu, ketua Komisi III DPRD Denny Siahaan tidak puas. Politisi PDI Perjuangan ini pun sangat kesal dengan jawaban Esron Sinaga karena dinilai jawaban yang kurang bertanggungjawab.

"Tahun lalu, yang ada pengaduan dari Jansen Napitu, kita nanya bapak loh, apakah nama-nama yang tertera di sini, itu petugas di lapangan? Bapak bilang berani jamin. Tidak ada ini premalisme atau yang mengatasnamakan siapapun.Tetapi Bapak katakan sekarang, dang diida mata alai diida roha. Setiap RDP bahasa itu ada. Maksudnya Bapak itu jangan sesumbar. Yang kebetulan nama Maurits ini kita kenal. Tidak mungkin kita tanyakan satu-satu jukir itu. Jadi, tolong pak jujur, transparan, jangan ada sembuyikan. Terbuka saja sama kita," terangnya.

Terkait pernyataan-pernyataan Esron Sinaga, RDP sempat diskort. Namun saat rapat kembali dibuka, DPRD menyampaikan pertanyaan berkaitan dengan parkir. "Untuk nomor 54 dan 57 (nama juru parkir dan titik parkirnya) ada nama yang sama. Ini orang berbeda atau orang yang sama?" kata Noel Lingga bertanya kepada Esron.

Menjawab pertanyaan itu, Esron Sinaga langsung mengaku akan melakukan evaluasi. "Saya coba koreksi kepada Kabidnya. Kebetulan lagi ijin melayat. Perlu dievaluasi dan ini tidak bisa," ucap Esron.

Namun dewan meminta Esron menjelaskan apakah nama-nama juru parkir sudah sesuai dan betul bekerja di lapangan? Mengingat Kabid Sarana dan Prasarana lagi ijin tak hadir, DPRD kembali menunda melanjutkan rapat.

Kategori