Tinjau Kinerja PRPK, Komisi III DPRD Dengar Keluhan Warga

By Redaksi - Saturday, 04 September 2021

Pematangsiantar - Setelah 32 tahun, drainase di Gang Seu, Kelurahan Pondok Sayur, Kecamatan Siantar Martoba akhirnya diperbaiki Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP).

Namun, belum lama dikerjakan, warga kembali kecewa. Sebab, pembangunan drainase itu tidak sesuai dengan harapan. Keluhan ini diutarakan warga saat Komisi III DPRD yang diketahui Denny Torang Siahaan meninjau pekerjaan PRKP tahun anggaran 2021, Jumat (3/9/2021).

Warga mengaku bahwa drainase menimbulkan bau karena ada beberapa lantai drainase menimbulkan genangan. Kemudian, penutup drainase tidak dipasang seluruhnya. Warga mengaku merasa ditipu pemborongnya karena tidak menepati janjinya.

"Jalan ini sebagian tanah kami. Kami mau memberikannya jadi jalan karena (pemborongnya) janji akan menutup semua drainase. Tapi kenyataannya tidak ada, sekarang kami takut justru sakit karena mencium bau. Belum di atas sana ada ternak babi, " kata seorang warga yang mengaku boru Turnip.

Pembangunan drainase, menurut warga sangat membantu agar tidak terjadi banjir, tetapi pasca pembangunan justru menimbulkan masalah lain. "Tolonglah Pak (DPRD) biar keluhan kami ditanggapi, " ucap warga di sana yang tak mau menyebutkan identitasnya.

Menanggapi itu, Ketua Komisi III Denny Torang Siahaan meminta Dinas PRKP terus memperbaiki jalanan dan drainase di kawasan-kawasan permukiman. Jangan hanya di inti kota saja. Sehingga program pemerintah dirasakan merata oleh segenap warganya.

"Jangan hanya di inti kota, tapi ke pemukiman juga. Soal tanah warga yang dipakai untuk drainase juga diperhatikan," kata politisi PDI Perjuangan tersebut.

Ia juga meminta pihak kecamatan maupun kelurahan segera mengambil tindakan untuk menutup kandang babi yang meresahkan warga tersebut.

"Tidak boleh lagi ada kandang babi di tengah Kota Siantar, ada Perda-nya. Tapi saya lupa nomor dan tahun berapa," kata Denny kepada warga.

Denny menyampaikan warga mengeluh, kalau terus bersikeras minta kandang babi ditutup, maka tak dapat bantuan sosial dari pihak kelurahan. Ia pun meminta harus ada solusi yang diberikan pihak kelurahan kepada warga dan peternak.

"Mereka sudah mengeluh ke lurah. Namun takut kalau bersikeras ribut jadi tak dapat bantuan," kata Denny.

Anggota DPRD lainnya, Noel Lingga juga menambahkan, perencanaan pembangunan dinilai kurang tepat. Apalagi adanya penutup drainase lebih tinggi dari badan jalan. Kelak air akan kembali tergenang di jalan dan menimbulkan banjir.

Sementara itu, Kepala Dinas PRKP Kurnia Lismawati menyampaikan rasa terima kasih karena anggota dewan juga mau melihat kondisi di lapangan berkaitan dengan kerja pembangunan Pemko Pematangsiantar. Ia menyebut akan menerima masukkan-masukkan yang disampaikan dewan.

"Jadi mereka tahu apa yang kita kerjakan. Memang tidak bisa kita pungkiri tak ada kerjaan yang sempurna. Peran legislatif sebagai pemberi izin anggaran kita perlukan ke depan," kata Kurnia.

Berkaitan dengan permintaan warga untuk menutup drainase, Kurnia menjelaskan akan diperhatikan dalam anggaran tahun depan. Apalagi saat ini mereka tengah dalam refocussing anggaran untuk penanganan PPKM Level IV di Kota Pematangsiantar.

Kendati demikian, ujar Kurnia ada plus-minus bila parit warga tersebut ditutup. Yaitu sulitnya memantau sampah yang mengalir.

"Sebenarnya drainase yang seperti itu (terbuka) sudah cocok di sana. Kecuali kalau sudah tidak ada sampah. Nah, kalau ada sampah sementara drainase ditutup, itu bisa jadi endapan. Dan muncul pendangkalan," kata Kurnia

Kemudian berkaitan dengan mengalirnya kotoran babi dari salah satu peternak, ia akan menyampaikan keluhan tersebut dalam rapat bersama kecamatan dan kelurahan pada waktu ke depan.

Perlu diketahui, kunjungan ini dilakukan ke beberapa titik pelaksanaan proyek. Salah satunya pembangunan Kantor Lurah Naga Pitu, Kecamatan Siantar Martoba yang bernilai Rp 1,3 miliar.

Dalam kunjungan ini hadir juga Nurlela Sikumbang, Irwan, Daud Simanjuntak, Rizki Ananda Sitorus dan Astronaut Nainggolan.