Keluarga Duga Pembunuh Istri Mantan Sekda Lebih Satu Orang

By Redaksi - Friday, 09 April 2021
Foto
Foto

Pematangsiantar, Kabarnas.com - Kematian istri mantan Sekda Kota Pematangsiantar tahun 2005-2008, Riamsa Nainggolan (72) masih menimbulkan teka-teki bagi anaknya, Lamhot Darma Batubara.

Tanda tanya di hati Lamhot Batubara semakin kuat lantaran dalam rekontruksi atau reka ulang pembunuhan yang dilakukan tersangka Rohayani Purba alias Gea kepada ibunya, Kamis (8/4/2021) siang dinilai janggal.

Lamhot sendiri orang pertama yang mengetahui ibunya meninggal dunia. Ia sebelumnya sempat datang ke lokasi kejadian untuk mencari keberadaan korban sejak pukul 9.30 WIB dan baru menemukannya pukul 20.00 WIB.

“Saya kurang berkenan dan tidak terima hasil rekonstruksi tadi kerena terdapat banyak kejanggalan sesuai dengan apa yang saya alami sewaktu saya mencari mama saya," katanya usai rekontruksi, di Jalan Medan Area, Kelurahan Proklamasi, Kecamatan Siantar Barat.

Bagi Lamhot, salah satu adegan pembunuhan yang janggal adalah saat tersangka membersihkan darah dan barang bukti lainnya, lalu membuangnya ke sungai. Tanpa bantuan orang lain, kata Lamhot, tidak akan semudah itu tersangka bergerak.

"Bagaimana secepat dan serapih itu seorang wanita membersihkan tanpa disertai pihak orang lain. Saya menduga pembunuhan itu tidak dilakukan seorang diri dan itu sudah direncanakan matang-matang," ucapnya.

Jika polisi menyebutkan bahwa pembunuhan bukan direncanakan, Lamhot justru beranggapan yang sebaliknya. Perencanaan dimulai saat tersangka datang berungkali menjumpai tersangka di rumah.

“Karena ada unsur dendamlah makanya dia membunuh mama. Buktinya dulu ia (tersangka) yang mengatakan sakit hati dan dendam kepada mama saya karena diperermalukan, karena tidak bayar uang kos,” ucapnya.

Disinggung soal apa saja kejanggalan-kejanggalan yang terjadi, Darma tidak memberitahukan tetapi ia memastikan bukti-bukti dari kejanggalan itu akan diungkap dalam persidangan.

Perlu diketahui, dalam rekontruksi ini, pembunuhan didasari sikap korban menyembunyikan pakaian tersangka lantaran belum membayarkan uang kos. Alasan awal, Gea datang ke lokasi kejadian untuk meminta pakaiannya dan soal uang kosnya jangan diberitahukan pada Lamhot karena takut diusir dari kos.

Pertemuan mereka di ruang tengah rumah tidak menguntungkan tersangka. Korban marah sembari meminta tersangka mengambilkan nenas dan pisau untuk dikupas di lantai bawah bangunan rumah. Keduanya pun kemudian berjalan menuju lantai bawah.

Ketika turun menggunakan anak tangga, korban tetap saja marah dan ternyata hal itu menyulut emosi tersangka sehingga dengan spontan mendorong korban. Korban terguling bersamaan dengan pisau dan nenas yang diambil dari ruang tengah. 

Kejadian itu membuat korban teriak minta tolong tetapi tersangka yang tidak ingin tindakannya diketahui siapa pun, langsung mengambil bantal yang tidak jauh darinya lalu menyumbat mulut korban. Sembari itu, tersangka mengambil pisau dan melukai korban sampai akhirnya pingsan. 

Korban pun diseret ke salah satu gudang. Tidak lama korban sadar sehingga tersangka mengunci pintu lalu meninggalkan lokasi kejadian. Korban sendiri diduga meninggal setelah kehabisan darah.