Pematangsiantar - Perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) umum Kota Pematang Siantar pada periode Oktober 2022 mengalami deflasi sebesar -0,54% (mtm). Realisasi tersebut lebih rendah daripada realisasi inflasi Provinsi Sumatera Utara dan Nasional yang masing-masing sebesar -0,51% (mtm) dan -0,11% (mtm). Sementara itu, secara tahunan, Kota Pematang Siantar mengalami inflasi sebesar 6,07% (yoy), lalu apabila dilihat secara tahun kalender, Pematang Siantar mengalami inflasi sebesar 4,57% (ytd).
Deflasi yang terjadi di Kota Pematang Siantar utamanya didorong oleh penurunan harga beberapa komoditas antara lain cabai merah, daging ayam ras, dan sawi hijau. Cabai merah mengalami deflasi sebesar -42,09% (mtm) dengan andil deflasi sebesar -0,60%. Selain itu daging ayam ras dan sawi hijau masing-masing mengalami deflasi sebesar -9,75% (mtm) dan -32,54% (mtm) dengan andil deflasi masing-masing sebesar -0,08% dan -0,06%.
Kepala KPw BI Pematang Siantar, Teuku Munandar menjelaskan, penurunan harga cabai merah disebabkan oleh adanya perbaikan pasokan cabai merah di Kota Pematang Siantar seiring dengan berlanjutnya masa panen cabai merah di sentra-sentra produksi Kab. Simalungun. Sementara itu, perbaikan pasokan juga terjadi pada komoditas daging ayam ras dan sawi hijau. Berdasarkan hasil survei PIHPS pasokan terdapat peningkatan stok daging ayam ras sebesar 6,8% (mtm) di Bulan Oktober 2022.
Intensifikasi pelaksanaan Pasar Murah sebagai salah satu quick win solutions juga turut mendorong terjadinya deflasi di Pematang Siantar. Pada 19-21 Oktober 2022 TPID Kab. Simalungun melaksanakan pasar murah menjual berbagai komoditas diantara beras, cabai merah, minyak goreng, dan telur ayam. Selain itu, TPID kota Pematang Siantar juga akan melaksanakan pasar murah di 2 titik pada 1-4 November 2022 serta minggu ke 2 Bulan November.
Namun demikian, beberapa komoditas terpantau mengalami inflasi pada Oktober 2022 diantaranya komoditas bensin, bayam, dan lontong sayur. Bensin mengalami inflasi sebesar 1,26% (mtm) dengan andil inflasi sebesar 0,07%. Sementara itu, bayam dan lontong sayur masing-masing mengalami inflasi sebesar 23,99% (mtm) dan 8,22% (mtm) dengan andil inflasi masing-masing sebesar 0,06% dan 0,05%
Tekanan inflasi komoditas bensin sebagai dampak lanjutan penyesuaian harga BBM masih berlanjut meskipun jauh lebih rendah dari bulan sebelumnya. Sementara itu kenaikan harga bayam tidak terlepas dari kondisi curah hujan yang cukup tinggi yang menyebabkan terjadinya gangguan produksi seperti adanya pembusukan saat pembibitan serta layunya tanaman. Umumnya pemasok bayan di Kota Pematang Siantar berasal dari Kec. Karang Bangun dan Kec. Siantar Kab. Simalungun serta Pemasok dari Kota Tebing Tinggi.
Komoditas dengan andil inflasi terbesar:*
1. Bensin
Inflasi 1,26% (mtm), Andil 0,07%
2. Bayam
Inflasi 23,99% (mtm), Andil 0,06%
3. Ketupat/Lontong Sayur
Inflasi 8,22% (mtm), Andil 0,05%
4. Kangkung
Inflasi 20,74% (mtm), Andil 0,04%
*Komoditas dengan andil deflasi terbesar:*
1. Cabai Merah
Deflasi -42,09% (mtm), Andil -0,60%
2. Daging Ayam Ras
Deflasi -9,75% (mtm), Andil -0,08%
3. Sawi Hijau
Deflasi -32,54% (mtm), Andil -0,06%
4. Tomat
Deflasi -21,73% (mtm), Andil -0,05%
Berdasarkan kelompok pengeluaran, tekanan deflasi utamanya disumbang oleh Kelompok Makanan, Minuman, dan tembakau yang mengalami deflasi sebesar -1,8% (mtm) dengan andil deflasi sebesar -0,69%. Sementara itu, Kelompok Transportasi memiliki realisasi inflasi tertinggi yaitu 0,50% (mtm) dengan andil deflasi sebesar 0,07%.
Berdasarkan disagregasi inflasi, kelompok Volatile Food mengalami deflasi sebesar -2,85% (mtm) dengan andil deflasi sebesar -0,71%. Sementara itu, kelompok Inflasi Inti dan Administered Price masing-masing mengalami inflasi sebesar 0,15% (mtm) dan 0,43% (mtm) dengan andil inflasi masing-masing sebesar 0,08% dan 0,10%.
Secara tahunan, Inflasi bulan Oktober 2022 disumbang oleh Kelompok Administered Price yang mengalami inflasi sebesar 12,40% (yoy) dengan andil inflasi sebesar 2,71%, disusul oleh Inflasi Inti dan Volatile Food sebesar 3,89% (yoy) dan 5,15% (yoy) dengan andil inflasi masing-masing sebesar 2,07% dan 1,28%.
Dalam upaya untuk mengendalikan Inflasi di bulan Oktober tahun 2022, TPID Kab/Kota di Wilayah Kerja KPwBI Pematang Siantar telah melaksanakan beberapa program, yaitu sebagai berikut:
1. Monitoring harga komoditas melalui PIHPS maupun harga Diskoperindag
2. Pelaksanaan Pasar Tani Kabupaten Simalungun pada 19-21 Oktober 2022 dalam rangka mendorong promosi Kerjasama Antar Daerah (KAD) di Kab. Simalungun
3. Pelaksanaan Pasar Murah untuk berbagai komoditas antara lain beras, minyak goreng, telur ayam, dan cabai merah pada 19-21 Oktober bersamaan dengan pelaksanaan Pasar Tani di Kab. Simalungun
4. Tindaklanjut kegiatan urban farming di Kota Pematang Siantar diantaranya monitoring mingguan serta pemberian pupuk dan penyemprotan pestisida
