Harga Cabai, Beras dan Daging Ayam Picu Inflasi di Siantar

By Redaksi - Saturday, 07 January 2023
Foto
Foto

Pematang Siantar - Perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) umum Kota Pematang Siantar pada periode Desember 2022 mengalami inflasi sebesar 1,61% (mtm). Realisasi tersebut lebih tinggi dibandingkan realisasi bulan November 2022 yang deflasi sebesar -0,08% (mtm). Dengan realisasi tersebut, sepanjang tahun 2022 Kota Pematang Siantar mengalami inflasi sebesar 6,17% (yoy)

Secara bulanan (mtm), Kota Pematangsiantar tercatat mengalami inflasi tertinggi kedua dibandingkan seluruh kota IHK di Sumatera Utara Desember 2022. Kota Gunung Sitoli tercatat mengalami inflasi tertinggi yaitu sebesar 1,79% (mtm), diikuti oleh Kota Pematangsiantar, Kota Medan, Kota Sibolga, dan Kota Padang Sidempuan yang masing-masing mengalami inflasi sebesar 1,61% (mtm), 1,54% (mtm), 1,44% (mtm), 0,64% (mtm).

Inflasi di Kota Pematang Siantar pada Desember 2022 utamanya didorong oleh kenaikan harga komoditas cabai merah, beras, dan daging ayam ras. Cabai merah mengalami inflasi sebesar 42,29% (mtm) dengan andil inflasi sebesar 0,25%. Sementara itu, beras dan daging ayam ras masing-masing mengalami inflasi sebesar 4,06% (mtm) dan 18,91% (mtm) dengan andil inflasi masing-masing sebesar 0,19% dan 0,16%

Harga Cabai merah di Pematangsiantar mengalami inflasi di Desember 2022 setelah sebelumnya mengalami deflasi selama 4 bulan berturut-turut. Hal tersebut tidak terlepas dari peningkatan konsumsi cabai merah menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru). Selain itu, cabai merah saat ini telah melewati masa panen raya dan memasuki masa akhir panen sehingga stok cabai merah mulai menipis di akhir tahun 2022.

Sementara itu, inflasi pada beras tidak terlepas dari adanya peningkatan konsumsi masyarakat menjelang Nataru dan transmisi kenaikan harga BBM ke biaya produksi petani. Di tingkat petani, rata-rata harga Gabah Kering Panen (GKP) meningkat 5,62% (yoy) menjadi Rp 5.041 di Desember 2022, sementara harga GKG meningkat 10,55% (yoy) menjadi Rp 5.599 di Desember 2022. Selanjutnya, peningkatan harga daging ayam ras di Desember 2022 tidak terlepas dari adanya peningkatan konsumsi masyarakat dan kenaikan harga pakan ternak.

"Tekanan inflasi lebih lanjut tertahan oleh deflasi yang terjadi di beberapa komoditas diantaranya daging babi, bawang merah, dan besi beton. Daging babi mengalami deflasi sebesar -8,02% (mtm) dengan andil deflasi sebesar -0,07%. Sementara itu, bawang merah dan besi beton masing-masing mengalami deflasi sebesar -6,74% (mtm) dan -12,98% (mtm) dengan andil deflasi masing-masing sebesar -0,04% dan -0,01%" kata Unit Data Statistik dan Kehumasan (UDSK) KPw BI Pematang Siantar, Santi Hutajulu.

Pasokan daging babi yang terjaga mendorong terjadinya deflasi pada daging babi. Pasokan daging babi di Kota Pematang Siantar umumnya berasal dari Simarjarunjung dan beberapa peternak lain di Kabupaten Simalungun. Selain itu, peningkatan konsumsi daging babi menjelang Nataru juga tidak setinggi yang diprakirakan akibat sebelumnya merebak isu virus hog cholera pada ternak babi. Sementara itu, deflasi yang terjadi di bawang merah utamanya didorong oleh masuknya pasokan bawang dari Kabupaten Samosir.

*Komoditas dengan andil inflasi terbesar:*

1. Cabai merah, inflasi 42,29% (mtm), andil 0,25%

2. Beras, inflasi 4,06% (mtm), Andil 0,19%

3. Daging ayam ras, inflasi 18,91% (mtm), andil 0,16%

4. Tomat, inflasi 71,78% (mtm), andil 0,16%

*Komoditas dengan andil deflasi terbesar:*

1. Daging babi, deflasi -8,02% (mtm), Andil -0,07%

2. Bawang merah, deflasi -6,74% (mtm), Andil -0,04%

3. Besi beton, deflasi -12,98% (mtm), Andil -0,01%

4. Kepiting/rajungan, deflasi -4,46% (mtm), Andil -0,01%

Berdasarkan kelompok pengeluaran, tekanan inflasi utamanya disumbang oleh Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau yang mengalami inflasi sebesar 4,20% (mtm) dengan andil deflasi sebesar 1,57%. Disusul oleh Kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya serta Pakaian dan Alas Kaki yg masing-masing mengalami inflasi sebesar 0,53% (mtm) dan 0,17% (mtm) dengan andil inflasi sebesar 0,03% dan 0,01%.

Berdasarkan disagregasi inflasi, kelompok Volatile Food mengalami inflasi sebesar 6,18% (mtm) dengan andil deflasi sebesar 1,51%. Sementara itu, kelompok Inflasi Inti dan Administered Price masing-masing mengalami inflasi sebesar 0,15% (mtm) dan 0,10% (mtm) dengan andil inflasi masing-masing sebesar 0,08% dan 0,02%.

Secara tahunan, Inflasi di tahun 2022 disumbang oleh Kelompok Administered Price yang mengalami inflasi sebesar 11,74% (yoy) dengan andil inflasi sebesar 2,56%, disusul oleh Volatile Food dan Inflasi Inti sebesar 7,38% (yoy) dan 3,30% (yoy) dengan andil inflasi masing-masing sebesar 1,84% dan 1,76%.

Dalam upaya untuk mengendalikan Inflasi di bulan Desember tahun 2022, TPID Kab/Kota di Wilayah Kerja KPwBI Pematang Siantar telah melaksanakan beberapa program, yaitu sebagai berikut:

1. Monitoring harga komoditas melalui PIHPS maupun harga Diskoperindag

2. Intensifikasi pasar murah sebagai quick wins pengendalian inflasi dimana Pada 5-9 Desember dan 13-16 Desember 2022 telah dilaksanakan pasar murah di 20 titik di Kota Pematang Siantar.

3. Tindak lanjut kegiatan urban farming di 5 Kab/Kota Wilker Bank Indonesia Pematang Siantar diantaranya monitoring mingguan serta pemberian pupuk dan penyemprotan pestisida

Kategori