Dampak Covid-19, Stok Darah di PMI Siantar Minim

By Redaksi - Friday, 23 July 2021
Foto istimewa
Foto istimewa

Pematangsiantar, Kabarnas.com - Stok darah di Kota Pematangsiantar belakangan ini sangat minim. Sejauh ini yang tersedia hanya 6 kantong dengan golongan B. Angka ini sangat jauh dari kebutuhan tiap bulannya.

Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Pematangsiantar, Abadi Sinaga mengakui bahwa berkurangnya stok darah secara signifikan terjadi akibat pandemi Covid-19. Umumnya pendonor suka rela tidak bisa menyumbangkan darahnya.

"Banyak kali pengaruhnya. Orang baru (kena) Covid-19 tidak bisa donor. Kemudian kalau baru kena vaksin tidak bisa langsung donor. Paling tidak 2 sampai 3 hari. Kadang-kadang orang dalam kondisi sekarang ini takut donor. Jadi banyak kali kendalanya," jelasnya, Jumat (23/7/2021).

Ia pun tetap berharap ada orang yang mau mendonorkan darahnya, tetapi jalan satu-satunya dalam menghadapi situasi di tengah rendahnya stok darah adalah keluarga pasien atau yang membutuhkan darah. "Kalau ada yang sakit keluarganya ya, donorlah," jelasnya.

Ia menjelaskan bahwa donor yang dilakukan pasien dari keluarga tetap dibebani biaya. "Kalau dia pasien BPJS Kesehatan gratis. Kalau umum bayar Rp 360 ribu satu kantong," jelasnya dengan menambahkan bahwa biaya tersebut dipergunakan untuk membeli alat.

"Pada prinsipnya kita tidak mengambil keuntungan tetapi biar ada untuk membeli alat-alat. Alat-alat kita kan tiap 5 tahun sudah rusak. Jangan pula dipikir ada alat dari pemerintah. Darimana?" katanya menegaskan.

Rata-rata kebutuhan donor darah di Kota Pematangsiantar sebanyak 700 kantong satu bulan. Namun sebelum Covid-19 kebutuhan ini masih tercukupi dari orang mau mendonorkan darahnya secara suka rela.

"Jangan dipikir masyarakat ini membeli darah ini seperti membeli obat, begitu dibutuhkan langsung ada. Sementara kita tahu tidak ada yang menjual darah. Harus ada yang rela mendonorkan darahnya," tutupnya.