Bantu Sukseskan Pelaku UMKM, BI Siantar Gelar Pembinaan dan Pelatihan

By Redaksi - Tuesday, 25 May 2021

Simalungun, Kabarnas.com - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Pematangsiantar mengadakan pembinaan terhadap ratusan pelaku UMKM. Tujuannya adalah memupuk semangat bersama di dalam menciptakan kualitas produk yang baik. Acara ini digelar selama 4 hari (mulai 24-28 Mei 2021) di Parapat, Kabupaten Simalungun.

Kegiatan yang dikemas dalam Bootcamp WUBI (Wirausaha Unggulan Bank Indonesia) Pematangsiantar ini menghadirkan sebanyak 25 pelaku UMKM dari berbagai daerah, yaitu Pematangsiantar, Simalungun, Batubara, Tanjungbalai, Asahan, Labuhanbatu, Labuhanbatu Utara, Labuhanbatu Selatan (SISI BATAS LABUHAN) diharapkan mampu bersaing dengan produk di tingkat nasional hingga produk ekspor.


Deputi Direktur KPw BI Pematangsiantar, Edhi Rahmanto Hidayat mengatakan, persaingan global saat ini tidaklah mudah, karena produk UMKM akan bersaing dengan produk dari negara lain. Di sisi lain mayoritas wirausaha Indonesia masih berfokus pada penjualan produk di lingkup regional maupun daerah. Oleh sebab itu skill wirausaha dan kualitas produk UMKM harus selalu ditingkatkan dan diperbaharui seperti pemanfaatan teknologi dalam proses produksi dan pemasaran agar nantinya dapat meningkatkan kualitas produk seraya memperluas area pemasaran.

"Harapan kami dengan program WUBI ini UMKM dapat meningkatkan kualitasnya terutama dalam hal soft skill dan hard skill. Maka dari itu pada saat bootcamp peserta akan difokuskan untuk dapat membentuk karakter wirausaha yang disiplin dan mandiri. Selanjutnya pada saat pendampingan dilanjutkan dengan materi pengembangan hard skill peserta mulai dari pencatatan keuangan, proses produksi, kemasan hingga pemasaran produk," jelasnya.


Usai acara ini, kata Edhi, pihaknya akan kembali melakukan pendampingan kepada pelaku UMKM di bulan Juni hingga September dan ini salah satu langkah untuk mengetahui sudah sejauh mana perkembangan UMKM-UMKM binaan.

"Berbagai program secara rutin diselenggarakan oleh BI seperti On Boarding Digital UMKM, Fasilitasi Sertifikasi/Izin Usaha Produk UMKM, Karya Kreatif Indonesia, IKRA dan masih banyak lagi. Tentunya berbagai program tersebut memerlukan UMKM berkualitas, berdaya saing dan beretika baik," terangnya.

Adapun produk usaha yang terus membaik di bawah binaan BI adalah tenun warisan dan kreasi dengan merek Hilwa Tenun dari Desa Masjid Lama, Kecamatan Talawi, Kabupaten Batubara. "Kita kemarin dapat rapat renovasi galeri di tahun 2017. Dengan adanya bantuan ini tamu bisa langsung ke galeri untuk memilih tenun buat oleh-oleh," kata pengusaha ini, Muh Rudi

Ia sangat bersyukur dengan pihak BI karena sering membawa pelaku UMKM pameran ke kota-kota besar sehingga promosi usaha lebih baik, seperti Lampung, Kalimantan Barat dan Jakarta."Kita sangat berterimakasih ke BI yang telah membantu mengembangkan usaha warisan tenun ini sehingga kami bisa lebih berkembang," jelasnya.

"Harapan saya ke BI, agar kami terus dibimbing mengembangkan usaha ini karena masih banyak impian untuk dicapai demi meningkatkan perekonomian masyarakat tenun di Batubara. Kami juga ingin membuat rumah tenun sebagai tempat untuk wisata belanja, budaya dan edukasi. Jadi ketika orang datang kita bisa tunjukkan budaya kita," ucapnya.

Harapan yang sama diutarakan Agung Manik. Produk Coffe Saabas miliknya yang dipasarkan lewat digital atau online seperti aplikasi Tokopedia, Shopee. "Kita banyak menjual ke Batam, Jakarta, Riau, Bandung, Bali, Surabaya dan NTT maupun Yogyakarta.

"Taiwan dan Singapore juga sudah menjadi supplier bahan baku mentah atau gabah ke salah satu gudang starbuck di Sumut. Kita mengelolah sendiri namanya rumah produksi Coffe Saabas di Desa Sinaman II, Kecamatan Pamatang Sidamaik. Normalnya, sebulan kita produksi 1-3 ton gabah, ceri," katanya.