Pematangsiantar - Kedatangan Tenaga Ahli Madya Kantor Staf Presiden (KSP), Sahat Lumban Raja ke lahan Hak Guna Usaha (HGU) PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III Bangun yang ada di Gurilla, Kecamatan Siantar Sitalasari, Kota Pematangsiantar diwarnai kericuhan, Kamis (30/3/2023).
Kedatangan Sahat Lumban Raja dan tim awalnya disambut warga dengan baik. Dialog berjalan dengan baik sampai KSP melakukan verifikasi awal terkait rumah di areal Afderling IV Kebun Bangun PTPN III Bangun yang digarap warga bertahun-tahun.
Sementara kericuhan tidak terelakkan pada saat pihak PTPN III Bangun memberikan informasi bahwa bangunan yang ditunjuk salah satu penggarap merupakan lokasi yang telah mendapatkan sugu hati. Sontak seluruh penggarap yang berada di lokasi tersebut ribut dan melampiaskan emosinya kepada pihak PTPN III.
Sahat Lumban Raja sendiri melihat situasi tersebut dan ia mencoba untuk menenangkan para penggarap, namun beberapa orang masih saja menyampaikan sumpah serapahnya. Sesaat setelah redah Tim KSP kembali melaksanakan verifikasi bangunan yang didirikan penggarap.
Sejauh ini tim KSP sudah mengecek dan melihat sejumlah fakta di lapangan. Hasilnya, Sahat Lumban Raja dengan tegas menyampaikan bahwa lahan tersebut merupakan HGU yang dimiliki PTPN III Bangun dengan alas hak yang sah yang diterbitkan Badan Pertanahan Nasional.
"Jadi kami jelaskan, secara alas hak, ini alas haknya PTPN nanti bagaimana penyelesaiannya silahkan negosiasi dengan PTPN, nanti yang menolak akan diambil alih pusat" pungkas Sahat.
Kegiatan ini merupakan kegiatan Tim Agraria Kedeputian II Kantor Staf Presiden (KSP) dengan melaksanakan kunjungan kerja ke Kota Pematang Siantar. Kunjungan kerja ini terkait tindak lanjut penanganan dan verifikasi lapangan serta koordinasi pengendalian situasi lapangan terkait konflik agraria di Sumatera Utara.
