Tantangan BEM UI untuk Capres Prabowo-Ganjar-Anies: Silakan Datang ke UI Jika Berani!

By Redaksi - Friday, 25 August 2023
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI), Melki Sedek Huang. (Foto:Istimewa)
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI), Melki Sedek Huang. (Foto:Istimewa)

Jakarta - Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) uji nyali bakal calon presiden 2024, yakni Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto untuk melakukan debat di UI.

Dalam keterangannya, Senin kemarin, 21 Agustus 2023, Ketua BEM UI Melki Sedek Huang menegaskan bahwa pihaknya bakal menguliti isi pikiran calon presiden yang akan berkontestasi pada Pemilu mendatang.

"Jika memang punya nyali, BEM UI mengundang semua calon presiden/bakal calon presiden untuk hadir ke UI karena kami siap untuk menguliti semua isi pikiran kalian. Kami siap menyampaikan aspirasi kami dan mendebat seluruh argumen kalian jika perlu," kata Melki Sedek seperti dikutip, Kamis, 24 Agustus 2023.

Dia menjelaskan, undangan itu disampaikan merespons putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang merevisi materi Pasal 280 ayat (1) huruf h UU Pemilu.

Pasal itu memperbolehkan peserta pemilu menggunakan fasilitas pemerintah dan pendidikan untuk kampanye sepanjang mendapat izin dari penanggung jawab tempat dimaksud dan hadir tanpa atribut kampanye pemilu.

Alasan dilayangkannya tantangan itu, kata dia, lantaran BEM UI tidak mau masa depan bangsa Indonesia digantungkan pada calon pemimpin yang hanya fokus kampanye, pencitraan, dan lip service.

"Kami butuh pemimpin yang cerdas dan berpihak untuk rakyat banyak. Silakan datang ke UI jika berani!" ujarnya.

Lebih lanjut, dia mengungkapkan putusan MK tersebut menimbulkan celah yang mengizinkan mengundang para calon pemimpin ke kampus. Oleh sebab itu, sambungnya, hal tersebut harus dimanfaatkan.

"Sudah saatnya setiap kampus kembali ke muruahnya sebagai tempat pencarian kebenaran guna sebesar-besarnya kemaslahatan bangsa. Tiap calon pemimpin harus diuji kapasitas dan substansinya di dalam kampus secara serius daripada sekadar jualan pencitraan dan kampanye tak bermutu," ucap Melki.[]