Survei Capres, Nama Ganjar Unggul dari Risma dan Puan

By Redaksi - Saturday, 14 August 2021
Foto istimewa
Foto istimewa

Jakarta - Nama Ganjar Pranowo menjadi sosok yang diunggulkan konstituen PDI Perjuangan untuk maju sebagai Calon Presiden 2024 ketimbang nama Ketua Umum PDI Perjuangan Puan Maharani.

Berdasarkan survei Lembaga Survei Charta Politika yang dilakukan pada 12 hingga 20 Juli 2021, nama Tri Rismaharini pun juga belum mampu mengimbangi nama Ganjar. Namun elektabilitas Risma jauh lebih unggul dibandingkan Puan.

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan, hasil survei dari konstituen PDI Perjuangan, Ganjar memperoleh 44,7 persen, Risma mendapatkan 7,7 persen suara dari pemilih PDIP.

"Kalau kita bandingkan misalnya dengan Mbak Puan dan Ibu Risma, hanya 4,8 persen dari pemilih PDIP yang menyatakan mendukung Mbak Puan sebagai presiden," ujar Yunarto dalam acara rilis hasil survei Charta Politika yang digelar secara daring pada Kamis, 12 Agustus 2021.

Yunarto mengingatkan bahwa temuan ini mestinya menjadi pekerjaan rumah (PR) besar bagi Puan agar bisa meyakinkan pemilih PDIP untuk mendukungnya.

Menurut temuan survei tersebut, nama Puan hanya dipilih dua konstituen partai, yakni PDIP terbesar, dan PKB sebanyak 0,9 persen.

Hal ini tentu kalah jauh dengan tingkat elektabilitas Ganjar pada konstituen partai lain. Charta Politika mencatat bahwa Gubernur Jawa Tengah itu didukung menjadi presiden oleh konstituen dari 12 partai, yakni PKB (23,0 persen), Partai Gerindra (8,1 persen), PDIP (44,7 persen), Partai Golkar (13,9 persen), NasDem (13,8 persen), PKS (6,2 persen), Perindo (62,5 persen), PPP (18,5 persen), PSI (28,6 persen), PAN (5,0 persen), Partai Demokrat (15,2 persen), dan PKPI (100 persen).

Survei ini dilakukan pada 12-20 Juli 2021 dengan melibatkan 1.200 responden dari berbagai daerah di Indonesia menggunakan metode wawancara tatap muka. Kriteria responden ialah mereka yang telah berusia di atas 17 tahun.

Sementara itu sampling yang dipilih sepenuhnya secara acak (probability sampling) dengan menggunakan metode penarikan sampel acak bertingkat (multistage random sampling), dengan memperhatikan urban/rural dan proporsi antara jumlah sampel dengan jumlah pemilih di setiap provinsi.

Chatra Politika menetapkan margin of error sebesar 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen dan menetapkan quality control di angka 20 persen untuk menguji validitas data survei.

Sumber: Liputan6. com