Sejak Jadi Walikota, dr Susanti Ibarat Kacang Lupa Pada Kulit

By Redaksi - Friday, 03 March 2023

Pematangsiantar - Walikota Pematangsiantar, dr Susanti Dewayani telah mengemban jabatan lebih dari satu tahun. Nasib yang berpihak kepadanya karena Ir Asner Silalahi meninggal dunia justru melahirkan rasa kecewa bagi sejumlah kalangan masyarakat. Salah satunya adalah Himpunan Masyarakat Toba (Humatob).

Sakti Sihombing SE selaku Ketua DPD Humatob Kota Pematangsiantar mengatakan, kemenangan Pasangan Asner - Susanti atau yang akrab dikenal PASTI pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2020 silam, tidak lepas dari perjuangan berbagai elemen masyarakat, termasuk Humatob. Namun pada saat ini, dr Susanti dinilai seperti kacang yang lupa pada kulitnya.

Dijelaskan, Humatob adalah organisasi yang pertama kali menyatakan dukungan kepada Asner -Susanti dan turut memberikan andil sehingga pasangan tersebut terpilih menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pematangsiantar.

Namun sejak menjabat Wali Kota Siantar, dr Susanti seolah melupakan peran sentral dari Humatob.

"Sebenarnya rasa kecewa ini sudah sangat lama kita pendam dan baru ini kita lontarkan. Sebab sebelumnya, kita masih menunggu inisiatif dari dr Susanti," ujar Sakti Sihombing, Kamis (2/3/2023).

Sakti mengaku bahwa yang diharapkan dari dr Susanti bukan balas jasa. Namun semangat kebersamaan yang dulu disemarakkan bersama pada saat Pilkada, guna memajukan kota ini, sekarang justru diabaikan.

Jika mengingat perjuangan bersama, kata Sakti Sihombing, wajar dr Susanti memberikan perhatiannya kepada organisasi Humatob. Paling tidak memberdayakan pengurus melalui berbagai kegiatan atau program-programnya.

Ditekankan, lada masa Pilkada 2020 silam, Humatob merupakan organisasi pertama yang terlibat mendongkrak elektabilitas PASTI lewat banyak kegiatan.

"Kita ada bukti kok bagaimana upaya mensosialisasikan Asner Susanti di tengah-tengah masyarakat. Semisal, pembagian masker, disinfektan dan pembagian sembako," ucapnya dengan menambah bahwa sekarang dr Susanti justru mengabaikan ini Humatob.

Kekecewaan semakin tak terbendung tak kala belum adanya tanda-tanda atau upaya dr Susanti untuk mempercepat pemilihan Wakil Wali Kota Siantar untuk mendampinginya menjalankan roda pemerintahan.

"Kita lihat saat ini, ada kesenjangan dr Susanti agar tidak ada wakilnya sehingga bisa sendirian menjalankan pemerintahan. Inilah rasa kekecewaan kita yang terbesar," ujar Sakti.

Hemat dia, seharusnya dr Susanti turut berperan bagaimana agar kursi Wakil Wali Kota segera diisi. Apalagi dr Susanti juga menjabat sebagai ketua salah satu parpol, yang saat itu merupakan partai pengusung Asner - Susanti.

Namun hal tersebut malah berbanding terbalik dengan kenyataannya. Kabar teranyar, parpol yang dipimpin oleh dr Susanti tersebut enggan mengeluarkan rekomendasi calon wakil walikota.

"Inilah indikasinya mengapa kita sebut ada kesan kalau dr Susanti ingin menjalankan roda pemerintahan seorang diri," tandasnya dengan menekankan kembali bahwa dr Susanti tak ubahnya seperti pribahasa kacang lupa pada kulitnya.