Resmikan Museum Djoeang '45, Edy Rahmayadi: Indonesia Diperjuangkan dari Penjajah!

By Redaksi - Monday, 21 August 2023
Gubernur Sumatra Utara (Sumut), Edy Rahmayadi. (Foto: Istimewa)
Gubernur Sumatra Utara (Sumut), Edy Rahmayadi. (Foto: Istimewa)

Medan - Gubernur Sumatra Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi mengajak generasi muda memahami sejarah bangsa dan mengimplementasikan nilai-nilai perjuangan pahlawan dalam kehidupan sehari-hari.

Edy berharap, dengan mempelajari sejarah dapat menumbuhkan nilai-nilai kebangsaan di kalangan generasi muda. Hal itu disampaikan saat meresmikan Museum Djoeang ’45 Sumut di Jalan Pemuda, Medan, Jumat, 18 Agustus 2023.

"Meskipun sejatinya penjajahan tidak berakhir, namun hadir dalam bentuk dan cara yang berbeda, sehingga tugas generasi sekarang dan yang akan datang adalah menjauhkan Indonesia dari segala bentuk penjajahan," kata Edy Rahmayadi seperti dikutip di Medan, Senin, 21 Agustus 2023.

Mantan Pangdam I Bukit Barisan ini mengatakan museum pahlawan dapat memperkenalkan sejarah bangsa kepada generasi penerus sehingga menumbuhkan nilai-nilai kebangsaan.

"Inilah agar anak cucu kita tahu sejarah, karena ini penting. Sebab negara ini bukan pemberian. Negara Indonesia ini diperjuangkan, dari para penjajah pada masa lalu," ujarnya.

Bangunan sarat sejarah itu, lanjutnya, kini tampil dengan wajah baru yang lebih baik dan representatif sebagai museum setelah dilakukan proses revitalisasi.

"Kondisi Gedung Juang ’45 yang di dalamnya ada Museum Djoeang ’45 sudah lebih baik dan representatif, sehingga nantinya akan dapat menarik minat masyarakat, khususnya anak muda untuk datang dan mempelajari sejarah dari berbagai cerita dan peninggalan masa lalu di dalamnya," ucap Edy Rahmayadi.

Sementara, Ketua Dewan Harian Daerah Badan Pembudayaan Kejuangan 45 Provinsi Sumut Mayjen TNI Purn M Hasyim berharap kehadiran museum ini dapat menarik generasi muda untuk datang dan melihat apa yang ada.

"Ini adalah sejarah bagaimana pahlawan kita khususnya yang ada di Sumut menegakkan perjuangan. Mereka sudah meneteskan darah dan menyabung nyawa untuk Sumatera Utara ini, sebagai bagian dari Republik Indonesia," tukas Hasyim.

Ia menjelaskan, museum juang tersebut berisi peninggalan masa lalu, seperti senjata perang, alat komunikasi, mesin tik, dan sejumlah kendaraan perang hingga lembaran surat kabar yang terbit pada masa merebut kemerdekaan dan setelah proklamasi.

"Untuk informasi dan penjelasannya, karena kita ini pada era milenial, maka kita siapkan aplikasi melalui barcode pada setiap tampilan," kata Hasyim.[]