Ajaran Baru Tahun Ini, Belajar Tatap Muka Ditiadakan di Sumut

By Redaksi - Friday, 04 June 2021

Medan, Kabarnas.com - Kebijakan untuk melaksanakan belajar tatap muka pada acara baru Juli 2021 ini diperkirakan belum dapat dilaksanakan. Pandemi Covid-19 di Sumatera Utara (Sumut) masih mengkuatirkan.

Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi mengakui bahwa Mendikbud Ristek Nadiem Makarim sudah meminta membuka sekolah tatap muka, tapi Edy tidak mau ambil risiko karena berisiko menjadi klaster baru penularan corona atau malah mengorbankan anak-anak.

Bagi Edy, belajar tatap muka baru bisa dilakukan jika saja angka sebaran Covid-19 telah mmenurun siknifikan. Dan ia berharap hal ini tercapai dengan adanya vaksinasi bagi guru/tenaga pendidik yang sudah berjalan hampir mencapai 60 persen dari target sebanyak 70 persen dari jumlah guru.

Kebijakan membuka sekolah, kata Edy harus berdasarkan pertimbangan matang didukung dengan fakta yang positif, itu sebabnya ia terus membangun komunikasi kepada berbagai tokoh maupun meminta tanggaoan psikolog anak, dokter anak, guru hingga tokoh masyarakat.

“Kalau kita tanya ke tokoh ekonomi, maunya sekolah itu (dibuka). Kenapa, kantin satu sekolah itu misalnya ada 2, dari 470 sekolah yang di Medan, dikalikan sudah berapa. Angkutan umum juga menurun karena anak sekolah. Itu ditanya orang ekonomi beda, orang kesehatan beda lagi jawabnya. Ini kita pelajari, jadi bukan urusan bulannya, ini urusan covid,” jelasnya, Kamis (3/6/2021).

Meski belum mengizinkan sekolah tatap muka, persiapan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk jenjang SMA/SMK Negeri tetap dilakukan. Nantinya, PPDB akan dilakukan dengan sistem daring. PPDB akan dimulai 7 Juni 2021 mendatang.

Terkait persiapan PPDB jenjang SMA/SMK Negeri kata Edy, Dinas Pendidikan sudah menyiapkan skema penerimaan berdasarkan jalur yang ditetapkan. Yakni untuk SMA, jalur zonasi paling banyak 50 persen, jalur afirmasi 15 persen, jalur perpindahan orangtua 5 persen, dan jalur prestasi 25 persen.

Sedangkan untuk jenjang SMK Negeri jalur pendaftaran disiapkan untuk zonasi 10 persen, jalur afirmasi 20 persen, jalur perpindahan orantua/wali 5 persen serta jalur prestasi 65 persen. Persentase ini berbeda dengan SMA, karena jumlah sekolah kejuruan tidak banyak atau tidak tersedia di setiap kecamatan seperti SMA.

Berdasarkan target penerimaan tahun ajaran baru 2021-2022, dari 18 cabang Dinas Pendidikan di Sumut, jumlah sekolah SMA sebanyak 472 dan SMK 270, dengan target siswa yang akan diterima tahun ini untuk SMA sebanyak 92.377 dan SMK sebanyak 61.680 atau total 154.057 siswa.

Untuk diketahui, angka COVID-19 di Sumut kembali mengalami peningkatan. Khususnya setelah lebaran Idul Fitri 1442 H. Angka peningkatannya sempat menyentuh 96 kasus per hari dengan Bed Occupancy Rate (BOR) atau tingkat keterisian tempat isolasi mencapai 57 persen.

Per Kamis (3/6/2021), sudah 32.277 orang terpapar COVID-19 di Sumut. Sebanyak 28.783 orang dinyatakan sembuh. Dari total kasus, sudah 1.053 orang meninggal dunia.