PTAR Berdayakan Perempuan Lewat Usaha Kreatif Menjahit, Hasilnya Memuaskan

By Redaksi - Thursday, 08 June 2023
Anggota Sapokat Nauli Colection menjahit pakaian yang akan dipasarkan ke berbagai tempat di Tapanuli Selatan
Anggota Sapokat Nauli Colection menjahit pakaian yang akan dipasarkan ke berbagai tempat di Tapanuli Selatan

Tapsel, Kabarnas.com - Sapokat Nauli colection adalah kelompok usaha jahit menjahit binaan PT Agincourt Resources (PTAR), yang beralamat di Desa Batuhula, Kecamatan Batangtoru, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Provinsi Sumatera Utara.

Saat ini, 8 anggota kelompok Sapokat Nauli Colection tidak lagi hanya sekedar penjahit rumahan, yang menunggu orderan dari tetangga. Sekarang sudah lebih maju, kelompok ekonomi kreatif yang digawangi Pebriana Panjaitan ini telah menjahit pakaian jenis gamis dan baju tidur dan langsung memasarkannya.

Sebelumnya, 8 ibu rumah tangga ini hanya sekedar iseng mengikuti kursus menjahit yang diselenggarakan Disnaker Kabupaten Tapanuli Selatan. Tidak ada mimpi jika dikemudian hari mereka bisa menghasilkan rupiah dari keterampilan yang dimilikinya.

"Saat itu kita hanya iseng mengikuti kursus menjahit yang diselenggarakan Disnaker Tapsel," ujar Pebriana Panjaitan, Ketua Sapokat Nauli Colection, saat disambangi awak media di kediamannya di Dusun II Desa Batuhula, Selasa (6/6/2023).

Niat hanya sekedar bisa menjahit, keinginan membantu suami menambah penghasilan keluarga, justru mendapat jalan lebih baik seiring dengan kehadiran PT Agincourt Resources. Pengelola Tambang Emas Martabe ini menawarkan program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM).

Gayung bersambut, PTAR kemudian memberikan pendampingan sekaligus melatih kembali ibu-ibu rumah tangga ini agar memiliki SDM yang lebih terampil. Terhitung November 2021, jadilah Sapokat Nauli Colection binaan PT Agincourt Resources.

Tidak ingin hanya sekedar numpang nama, PT Agincourt Resources membuat program bergelombang. Salah satunya memberikan bantuan 8 mesin jahit listrik, 1 mesin bordir, dan 1 mesin obras. Tujuannya, agar anggota kelompok mampu menghasilkan produk konveksi serta melayani jasa menjahit dan permak pakaian yang mumpuni.

"Target kita bagaimana agar mereka mempunyai posisi tawar dan berdampak pada peningkatan ekonomi keluarga," ujar Officer Small Medium Enterprise Community Development PTAR, Mirna Wati, yang ikut mendampingi Pebriana Panjaitan.

Dari hasil evaluasi, sambung Mirna, pendampingan dan pelatihan yang diberikan cukup berhasil, dimana saat ini kelompok menjahit Sapokat Nauli Colection telah mampu berdiri sendiri, dan memberi dampak signifikan terhadap peningkatan ekonomi keluarga.

"Alhamdulillah, program pemberdayaan yang kita lakukan telah berhasil meningkatkan omzet usaha kelompok. Setiap anggota telah mempunyai penghasilan rata-rata Rp 45 ribu hingga Rp 175 ribu," tukasnya. (Jobbinson Purba)