PT Agincourt Resources Gembleng Relawan Destana Siap Siaga Bencana

By Redaksi - Monday, 12 June 2023
Officer PTAR Solih Abir Siregar, berbincang-bincang dengan relawan Destana.
Officer PTAR Solih Abir Siregar, berbincang-bincang dengan relawan Destana.

Tapsel, Kabarnas.com - Desa Muara Hutaraja, Kecamatan Muara Batangtoru, dipetakan menjadi salah satu desa rawan bencana di Kabupaten Tapanuli Selatan. Sungai Batangtoru yang mengalir di belakang pemukiman penduduk menjadi faktor utama Desa Muara Hutaraja masuk kategori wilayah rawan bencana

Saat musim penghujan, sungai Batangtoru yang merupakan salah satu sungai terbesar di Sumatera Utara, akan meluap menggenangi pemukiman penduduk. Banjir akan menghantam desa penghasil pasir terbaik itu.

Tidak hanya banjir, jika sungai Batangtoru meluap, longsor akan terjadi disepanjang bantaran sungai. Tidak sedikit, lahan pertanian warga akan tergerus dan menjadi palung sungai.

Meski dahulunya langganan banjir, kini masyarakat Desa Muara Hutaraja dapat sedikit bernafas lega. Sejak tahun 2020, banjir berskala besar tidak pernah lagi terjadi. Kondisi ini tidak terlepas dari upaya yang dilakukan oleh warga. Dengan difasilitasi PT Agincourt Resources (PTAR), warga menanam pohon waru disepanjang bantaran sungai.

"Ada sekitar 1.000 batang yang kita tanam," kata Officer PTAR, Solih Abir Siregar, Jum'at (9/6/2023).

Solih memaparkan, beberapa upaya lain juga dilakukan PTAR seperti, pemasangan bronjong di sempadan sungai. Bronjong ini berfungsi sebagai tembok penahan longsor dan banjir. Pihaknya juga membangun pintu air, di salah satu sungai yang membelah pemukiman penduduk.

Sebagai perusahaan yang peduli dengan masyarakat, pengelola Tambang Emas Martabe ini tidak mau berbuat setengah-tengah. Bekerjasama dengan BPBD Kabupaten Tapanuli Selatan, PTAR membentuk desa tangguh bencana (Destana), yang bertujuan mendorong partisipasi masyarakat dalam kesiapsiagaan menghadapi bencana alam.

Membangun masyarakat yang tangguh dan mandiri dalam menghadapi bencana, 25 relawan Destana dilatih. Mereka dididik mengenali dan mengantisipasi ancaman banjir, sekaligus meningkatkan kapasitas demi mengurangi risiko bencana.

"Kita dilatih di Bayuwangi selama 2 minggu, sehingga mampu mengorganisir dan melakukan upaya pertolongan, jika sewaktu-waktu ada bencana," ujar Saddam Simbolon, relawan Destana Muara Hutaraja.

Didampingi Parningotan Siregar, relawan Destana lainnya, Saddam memaparkan langkah antisipasi selanjutnya yang dilakukan PTAR yakni, menyiapkan berbagai macam sarana prasarana, hingga peralatan dan perlengkapan.

"PTAR sangat faham betul jika bencana bisa terjadi kapan saja. Oleh karenanya, mereka menyediakan peralatan dan perlengkapan. Saat terjadi bencana kita sudah siap," tegasnya.

Atas semua upaya dan pendampingan yang diberikan PTAR, Saddam bersama relawan Destana lainnya menyampaikan ucapan terima kasih. Walaupun telah dibekali kemampuan untuk mengantisipasi bencana, ia berharap bencana banjir tidak lagi melanda Desa Muara Hutaraja.

"Insya Allah, 3 tahun terkahir kita tidak lagi direpotkan banjir. Mudah-mudahan ke depan semakin baik," tutupnya. (Jobbinson Purba)