Harga Kebutuhan Pokok Menurun, Angka Deflasi di Siantar 0,44%

By Redaksi - Thursday, 04 March 2021

Pematangsiantar, Kabarnas.com - Indeks Harga Konsumen (IHK) umum Kota Pematangsiantar pada periode Februari 2021 mengalami deflasi sebesar -0,44% (mtm) atau secara tahunan sebesar 2,73% (yoy). Angka tersebut lebih rendah dibandingkan realisasi periode Januari yang mengalami inflasi sebesar 1.13% (mtm), namun lebih rendah dibanding historis inflasi Februari selama 4 tahun terakhir yang secara rata-rata mengalami deflasi sebesar -0,28% (mtm).

Tekanan deflasi pada Februari 2021 disebabkan penurunan harga Ikan asin teri, cabai merah, daging ayam ras, dan nanas. Dimana komoditas ikan asin teri turun sebesar -14,57% (mtm) dengan andil deflasi sebesar -0,17%, disusul turunnya harga cabai merah sebesar -12,65% (mtm) dengan andil deflasi sebesar -0.14%.

Turunnya harga ikan asin teri pada periode laporan merupakan titik balik harga dimana pada periode sebelumnya sempat mengalami lonjakan harga yang signifikan. Kondisi curah hujan yang kembali stabil di daerah pemasok ikan teri menyebabkan pengeringan ikan teri kembali stabil sehingga pasokan ikan teri dari sentra penghasil ikan kering di Belawan dan Tanjung Balai Asahan semakin meningkat dari periode sebelumnya.

Sepanjang Februari 2021, Cabai merah mengalami penurunan. Pemicu turunnya harga cabai merah adalah mulai melimpahnya stok cabai merah. Bukan hanya dari wilayah Sumatera Utara, stok Cabai Merah dari Aceh ataupun Sumatera Barat juga sudah melimpah sehingga permintaan cabai dari luar daerah mampu tertutupi dan harga cabai mampu dikendalikan. Hal ini tercermin dari menurunnya harga cabai merah di semua kota pencatatan IHK di Sumatera Utara pada periode laporan. Dimana penurunan harga Cabai Merah paling dalam dialami oleh Kota Gunung Sitoli dengan andil -0,52%.

Tekanan deflasi lebih lanjut tertahan oleh meningkatnya harga di beberapa komoditas jenis ikan seperti Ikan Lele, Ikan Dencis, dan Ikan Bawal. Harga Ikan Lele naik sebesar 10,00% (mtm) dengan andil sebesar 0,05%, di susul peningkatan harga Ikan Dencis sebesar 7,83% (mtm) dengan andil inflasi sebesar 0,05%, dan peningkatan harga Ikan Bawal sebesar 25,71% (mtm) dengan andil inflasi sebesar 0,04%. Selain komoditas-komoditas tersebut, komoditas lain yang mengalami inflasi di Bulan Februari adalah Semangka, Tomat, Jeruk dan Pir.

Komoditas dengan andil inflasi terbesar

1. Ikan lele, inflasi 10,00% (mtm), Andil 0,05%

2. Ikan dencis, inflasi 7,83% (mtm), Andil 0,05%

3. Ikan bawal, inflasi 25,71% (mtm), Andil 0,04%

4. Semangka inflasi 24,62% (mtm), Andil 0,03%

Komoditas dengan andil deflasi terbesar

1. Ikan asin teri, deflasi -14,57%(mtm), andil -0.17%

2. Cabai merah deflasi -12,65 (mtm), Andil -0.14%

3. Daging ayam ras deflasi -5,87% (mtm), Andil -0.07%

4. Nanas deflasi -33,69% (mtm), Andil -0.06%

Berdasarkan kelompok pengeluaran, deflasi bulan Februari disumbang oleh kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau serta kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya yang masing-masing mengalami deflasi sebesar -1,37% (mtm) dan -0,26% (mtm), dengan andil masing-masing sebesar -0,53% dan -0,01%.

Sedangkan dari disagregasi kelompok inflasi, Kelompok Volatile Food dan Core Inflation tercatat mengalami deflasi sedangkan Administrated Price mengalami inflasi. Volatile Food (VF) deflasi sebesar -1,68% (mtm), sedangkan inflasi inti (Core Inflation) deflasi sebesar -0,03% (mtm). Sementara itu, inflasi Administered Price (AP) mencapai 0,03% pada bulan Februari 2021.

Dalam upaya untuk mengendalikan Inflasi, beberapa program kerja yang telah dilakukan selama bulan Februari tahun 2021 oleh TPID Kota Pematangsiantar sebagai berikut, pelaksanaan rapat teknis TPID Kota Pematangsiantar dan pelaksanaan monitoring dan pemantauan ketersedian bahan pokok di distributor dan gudang bulog serta pelaksanaan monitoring harga harian melalui PIHPS maupun Harga Disperindag.

Kategori