Hacker Serang BSI, PKS Minta Lembaga Perbankan Tingkatkan Kewaspadaan dan Antisipasi Serangan Sistem Perbankan

By Redaksi - Monday, 15 May 2023
Ketua DPP PKS Bidang Ekonomi dan Keuangan, Anis Byarwati. (Foto: istimewa)
Ketua DPP PKS Bidang Ekonomi dan Keuangan, Anis Byarwati. (Foto: istimewa)

Jakarta - Serangan siber terhadap lembaga perbankan oleh para hacker tidak hanya terjadi pada Bank Syariah Indonesia (BSI), tetapi juga pada lembaga perbankan lainnya.

Ketua DPP PKS Bidang Ekonomi dan Keuangan, Anis Byarwati menyebut setiap tahunnya kejahatan ini telah merugikan lembaga perbankan dan nasabah hingga ratusan miliar. Saat ini yang menjadi sasaran oleh para hacker adalah BSI. Serangan terjadi sejak Senin, 8 Mei 2023.

Anis Byarwati meminta pemerintah dan regulator melihat persoalan ini dengan serius. Jangan sampai, lanjutnya, masalah ini terjadi berulang-ulang terhadap lembaga perbankan di Tanah Air.

"Pemerintah dan OJK perlu memperkuat sistem cyber security dan cyber protection yang sudah ada selama ini untuk mengantisipasi potensi risiko serangan siber di tengah tren digitalisasi jasa keuangan yang perkembangannya semakin cepat," kata Anis seperti mengutip catatannya, Senin, 15 Mei 2023.

Menyoal serangan yang dialami BSI, Anggota Komisi XI DPR RI ini menyarankan agar masyarakat memberikan kepercayaan penuh kepada BSI untuk dapat segera menyelesaikan persoalan yang sedang dihadapinya.

"Kita memberikan dukungan terhadap BSI untuk segera mencarikan solusi terhadap permasalahan yang sedang dihadapinya saat ini, perlindungan terhadap nasabah menjadi hal terpenting yang harus diprioritaskan," ujarnya.

Menurutnya, pemerintah dan OJK harus terus terlibat dan memberikan dukungan terhadap BSI. Hal itu bertujuan agar sistem perbankan dan layanan BSI bisa segera pulih.

"Saya menghimbau Pemerintah dalam hal ini Kementerian BUMN dan OJK memberikan dukungan dan bantuan secara penuh terhadap BSI," tuturnya.

Legislator perempuan PKS ini berharap agar risiko operasional yang muncul akibat adanya serangan IT tersebut dapat teratasi segera dan menjadi bahan evaluasi serius oleh pihak manajemen BSI ke depan, terutama dalam meningkatkan investasi pada sistem IT yang dimilikinya.

"Semoga situasi ini dapat menjadi pembelajaran dan evaluasi serius yang harus dilakukan oleh manajemen BSI agar tidak terulang kembali kejadian seperti ini, mari kita doakan," ucap Anis.[]