Demo Kenaikan BBM Ricuh di Siantar, Suara Tembakan Terdengar

By Redaksi - Tuesday, 06 September 2022

Pematangsiantar - Aksi unjuk rasa yang dilakukan puluhan mahasiswa karena tidak terima dengan kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) berujung ricuh. Awalnya demo berjalan lancar di depan Kantor DPRD, Senin (5/9/2022).

Pada aksi unjuk rasa itu, massa bertemu langsung dengan Wali Kota Pematangsiantar, dr Susanti Dewayani dan sejumlah anggota DPRD Pematangsiantar. Sekitar satu jam kemudian massa meninggalkan gedung DPRD dan melanjutkan demontrasi di Jalan Haji Adam Malik.

Massa sempat berkumpul di sana dan berteriak teriak menggunakan alat pengeras suara meminta kepada pemerintah untuk segera menurunkan harga Solar, Pertalite dan Pertamax. Namun tak begitu lama, mahasiswa membakar ban.

Situasi tersebut memicu kerusuhan. Polisi sempat memadamkan api menggunakan alat pemadam api ringan. Namun upaya itu mendapat perlawanan dari beberapa mahasiswa dan tiba - tiba terjadi keributan.

Pada saat yang tak berselang lama sempat terdengar suara tembakan sebanyak 3 kali disertai dengan adanya gas air mata.

Selang beberapa detik dari suara letusan senjata gas air mata itu, polisi sempat mengamankan sejumlah mahasiswa ke halaman gedung DPRD. Kericuhan semakin memanas karena sejumlah mahasiswa lainnya berusaha mencegah penangkapan yang dilakukan polisi.

Aksi polisi yang mengamankan sejumlah mahasiswa tidak begitu lama, semuanya langsung dilepas. Namun mahasiswa yang tidak terima dengan tindakan polisi, langsung mendatangi kantor Polres Pematangsiantar.

Mereka menyesalkan tindakan polisi, menuntut Kapolres Pematangsiantar AKBP Fernando dicopot dari jabatannya. Kapolres sendiri mengaku siap dicopot atau dievaluasi jika ada pelanggaran yang dilakukan anak buahnya dalam menangani unjuk rasa tersebut.

AKBP Fernando pun dengan tegas berjanji akan menyelidiki tindakan anggotanya yang melakukan tembakan 3 kali mengeluarkan gas air mata.

Kategori