Siswa Trauma Karena Dipukuli, Kadisdik Akan Panggil Kepsek

By Redaksi - Friday, 15 July 2022

Sibolga - Laporan masalah perundungan yang dialami seorang siswa dari salah satu SMP Negeri di Kota Sibolga belum masuk ke meja kerja Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Pemko Sibolga, Masnot Hasibuan. Namun ia mengakui sudah mendengar kabar buruk itu dari sejumlah media massa.

Berdasarkan informasi yang didapatkan, Masnot Hasibuan berjanji akan memanggil kepala sekolah sehingga insiden pemukulan yang dilakukan sejumlah siswa kepada seorang siswa berinisial PPS dapat diselesaikan dengan baik.

"Besok saya akan panggil sebenarnya apa permasalah di situ, karena saya tadi baru dapat info," kata Masnot usai menghadiri pelepasan anak Pramuka di Pemko Sibolga, Rabu (13/7/2022) sekitar pukul 15.15 WIB.

Ia sendiri akan tetap berkoordinasi dengan pihak sekolah, apa titik masalah hingga sampai ada siswa yang melakukan pengeroyokan tersebut.

"Iya saya baru tahu karena sudah naik ke berita," sebutnya.

Masnot juga akan mencari jalan keluar agar mental korban tidak terganggu akibat dihantui rasa takutnya. Salah satunya membuka ruang bagi orang tua siswa memindahkan korban ke sekolah lain.

Masnot menyampaikan pernyataan itu menjawab pertanyaan sejumlah wartawan dan menurutnya semua jalan terbaik akan dilakukan. Dinas pendidikan siap membantu.

"Semua bagaimana baiknya akan kita bantu," terang Masnot.

Mencegah kejadian serupa tidak terulang kembali di setiap seluruh sekolah di bawah Dinas Pendidikan Sibolga, Masnot meminta pihak sekolah melakukan pembinaan siswa dengan baik. 

"Seharusnya sekolah itu benar-benar lakukan pembinaan kepada siswa, karena ada bagian kesiswaan agar difungsikan juga," ujar Masnot .

Sebelumnya diberitakan, PPS mengalami kekerasan verbal dan fisik dari beberapa orang kakak kelasnya di lingkungan sekolah pada hari pertama masuk sekolah, Senin (11/6/2022).

"Aku kan mau memesan mi (di kantin sekolah saat jam istirahat). Datang dia (adik dari salah seorang pelaku perundungan), dimakinya aku, ditendangnya juga aku. Tapi, aku diam saja. Setelah itu, aku dikeroyok abang kelas, lima orang di lapangan sekolah," kata PPS ke wartawan di rumah orangtuanya Dusun II, Desa Mela I, Rabu (13/6/2022) pagi.

PPS mengaku mengenal salah satu dari pelaku." Satu orang aku kenal. Mereka kelas VIII. Waktu itu ada abang kelas yang lain datang membantuku. Tapi, dia juga kena keroyok," tambahnya.

Menurut PPS, peristiwa itu telah dilaporkannya kepada Guru Kesiswaan. Namun, kejadian pengeroyokan kembali dialaminya dari orang yang sama saat pulang sekolah.

Kategori