Pohon Porang Jadikan Petani Kaya, Bibit Tersedia di Siantar-Simalungun

By Redaksi - Tuesday, 27 October 2020

Pematangsiantar, Kabarnas.com - Pohon porang tengah populer dibicarakan masyarakat, lantaran para petaninya sukses dan tidak sedikit yang menjadi miliader. Keberhasilan para petani porang didukung dari nilai jualnya yang menjanjikan, apalagi hasil panennya diekspor ke sejumlah negara seperti Jepang, Tiongkok, Vietnam dan Australia.

Porang atau dikenal juga dengan nama iles-iles adalah tanaman umbi-umbian dari spesies Amorphophallus muelleri banyak digunakan untuk bahan baku tepung, kosmetik, penjernih air, selain juga untuk pembuatan lem dan "jelly" yang beberapa tahun terakhir.

Bertahun-tahun pohon porang banyak dibudidayakan petani di Jawa Timur, dan terus berkembang ke daratan Sumatera seperti Palembang dan Riau. Saat ini pohon porang mulai merambat ke wilayah Kabupaten Simalungun. Lantas dari mana bibit bisa diperoleh?

Salah satu penyedia bibit pohon porang adalah Aini, warga Bah Joga, Nagori (desa) Bah Jambi, Jawa Maraja Bah Jambi, Kabupaten Simalungun, dengan nomor kontak 082370904484. Aini mengaku, bibit yang dijual tentu berkualitas dengan harga terjangkau. Untuk 1 Kg bibit pohon porang jenis katak kecamba sekitar Rp 320 ribu, bibit berusia 2 harganya sekitar Rp 600 /biji.

"Jumlah pesanan yang dilayani paling sedikit 50 Kg, dan pembayaran bisa dengan mendahulukan panjar 50 persen. Bagi petani yang mau pesan, bisa menghubungi kita, dan barang sampai sekitar 3 hari setelah pembayaran uang panjar," katanya saat dijumpai di salah satu rumah makan yang ada di Jalan Sutomo, Kecamatan Siantar Barat, Kota Pematangsiantar, Senin (26/10/2020).

Dijelaskan, tanaman ini sangat menjanjikan karena dalam satu pohon bisa menghasilkan jutaan rupiah, mulai dari umbinya, katak dan bunga. "Jika ditanam untuk satu hektar membutuhkan 40 ribu bibit. Jika dikalkulasikan seluruh biaya untuk 1 hektar, mulai dari bibit, pupuk dan tenaga buruh tani mencapai Rp 60 juta. Sedangkan hasil panen bisa mencapai Rp 800 juta" ucapnya.

Menurut Aini, tanaman ini jauh menjanjikan dari tanaman jahe. Budidaya tanaman ini tidak rumit, dan tidak memerlukan perawatan pun gampang. Bahkan tanaman ini bisa tumpang sari dengan tanaman lainnya, seperti jagung, cabe maupun lainnya. "Hanya butuh waktu 7 bulan tanaman ini sudah panen," terangnya.

Aini pun mengaku, petani tidak perlu resah untuk memasarkan hasil panen. "Kita tidak hanya menyediakan bibit tetapi kita juga siap menampung hasil panennya. Jadi saling berkesinambungan," katanya sembari menambahkan bahwa pihaknya tentu menjami mutu bibit.

Sebagaimana diketahui, umbi porang banyak mengandung glucomannan berbentuk tepung. Glucomannan merupakan serat alami yang larut dalam air biasa digunakan sebagai aditif makanan sebagai emulsifier dan pengental, bahkan dapat digunakan sebagai bahan pembuatan lem ramah lingkungan dan pembuatan komponen pesawat terbang.

Porang adalah tanaman yang toleran dengan naungan hingga 60%. Porang dapat tumbuh pada jenis tanah apa saja di ketinggian 0 sampai 700 mdpl. Bahkan, sifat tanaman tersebut dapat memungkinkan dibudidayakan di lahan hutan di bawah naungan tegakan tanaman lain.

Kategori