DPR Soal Kapal China Penangkap Ikan Tenggelam yang Bawa 17 WNI: Sudah Ditemukan Atau Belum!

By Redaksi - Tuesday, 23 May 2023
Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PKS Netty Prasetiyani. (Foto: Istimewa)
Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PKS Netty Prasetiyani. (Foto: Istimewa)

Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher meminta pemerintah mengusut tuntas tragedi tenggelamnya kapal penangkap ikan China yang di dalamnya membawa 17 warga negara Indonesia (WNI).

"Pemerintah harus mengabarkan bagaimana status terkini dari para ABK tersebut ke pihak keluarga korban; apakah mereka sudah ditemukan atau belum. Ini harus ada kejelasannya," kata Netty dalam keterangannya, Selasa, 23 Mei 2023.

Dia mewanti-wanti keluarga korban merasa tidak mendapat perhatian dari pemerintah. "Jangan biarkan keluarga korban bingung dan merasa tidak diperhatikan pemerintah akibat belum adanya kejelasan status para awak kapal tersebut," ujarnya.

Sebelumnya, media Pemerintah China melaporkan 39 anak buah kapal penangkap ikan yang diawaki 19 ABK asal China, 17 ABK asal Indonesia, dan 5 dari Filipina telah hilang.

Politisi PKS asal Jawa Barat ini meminta pemerintah agar berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah China, untuk mengusut ada atau tidaknya pelanggaran hukum atau unsur kelalaian.

"Pemerintah harus memastikan tidak ada unsur pelanggaran hukum atau kelalaian dalam kejadian tersebut. Jika ditemukan adanya unsur pelanggaran yang membuat kapal tersebut terbalik maka pemerintah harus mengambil langkah yang tegas," ujarnya.

"Apakah tenggelamnya kapal tersebut murni karena kondisi cuaca atau alam atau karena adanya unsur kelalaian? Keluarga korban berhak mendapatkan informasi yang lengkap," ucapnya menambahkan.

Terakhir, ia juga meminta pemerintah agar memastikan pihak keluarga korban mendapatkan hak-haknya sebagai tenaga kerja.

"Dampingi keluarga korban agar dapat memperoleh hak-haknya sebagai pekerja, baik berupa santunan atau kompensasi lainnya. Pastikan keluarga korban dipersulit untuk mendapatkan hak-hak mereka," kata Netty.[]