Walikota Abai, Banjir di Mushola Membuat Warga Batal Tarawih

By Redaksi - Friday, 24 March 2023

Pematangsiantar - Malam pertama Shalat Tarawih, warga terpaksa tidak bisa ibadah lantaran banjir yang melanda kawasan Musholla Al-Iklas dan sekitarnya. Situasi ini membuat warga kecewa terhadap pemerintahan Wali Kota Pematang Siantar, dr Susanti Dewayani.

Ketua Komisi I DPRD Kota Pematang Siantar, Andika Prayogi Sinaga yang biasanya shalat tarawih di sana, mengatakan bahwa warga terpaksa harus sibuk membersihkan musholla pascabanjir yang datang secara tiba-tiba akibat hujan deras yang mengguyur Kota Pematang Siantar, Kamis (23/3/2023) sejak pukul 18.30 WIB.

Politikus dari Partai Hanura tersebut mengatakan warga terpaksa gotong royong hingga larut malam. Namun sampai warga selesai membersihkan musholla yang beralamat di Gang Simanuk-manuk, Kelurahan Teladan, Kecamatan Siantar Barat, perhatian dari pemerintah tidak ada, baik itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) maupun dari pihak kelurahan setempat.

Menurut keterangan warga, banjir terjadi setiap tahunnya dan ketinggian air yang melanda kawasan penduduk mencapai 50 cm atau sepinggang orang dewasa. Permasalahan ini pun sudah kerap disampaikan kepada Pemerintah Kota (Pemko) Pematang Siantar. Sayangnya, harapan warga selalu pupus.

"Wali kota abai dan  tidak merespon keluhan dari saya dan masyarakat padahal sudah berulang kali saya sampaikan, baik di dinas-dinas terkait bahkan di dalam reses dan rapat di DPRD," ujarnya dengan menekankan bahwa banjir pasti terjadi jika selama 30 menit hujan turun dengan intensitas yang cukup deras.

Andika menjelaskan, terowongan yang terlalu kecil untuk membuang air ke sungai menjadi penyebab utama banjir. Jika ini tidak ditangani dengan serius maka banjir pasti terjadi.

"Selain terowongan, perlu juga tembok penahan sepanjang 40 meter dengan ketinggian sekitar 1.5 meter. Kalau ini sudah dibenahi, banjir bisa diatasi. Jika pun ada, paling tidak ketinggiannya hanya semata kaki" ucapnya sambil berharap agar pemerintah tidak tutup mata dengan keluhan masyarakat.

Terkait masalah ini, Pelaksanaan Tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pemko Pematang Siantar, Junaedi Sitanggang belum menjelaskan apa solusi yang akan dilakukan.

Namun dia mengakui akan memastikan lokasi banjir tersebut. "Kami pastikan dulu lokasinya," ujarnya dengan singkat.