Simalungun, Kabarnas.com - Suratman, pengemudi mobil truk Fuso BM 8238 ZU, yang menjadi dalang kecelakaan maut di Jalan Asahan KM 4.5, Nagori Dolok Marlawan, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun, Kamis (19/11/2020) sekitar pukul 8.30 WIB, menyampaikan permintaan maafnya kepada semua korban, Jumat (20/11/2020).
Ia mengaku tidak menduga kejadian tersebut dan pascakejadian dia tidak melarikan diri tetapi bersembuyi karena takut dengan kemarahan warga. "Minta maaf kepada korban, apalagi sampai ada meninggal. Saya tidak sengaja. Saya sembunyi. Tidak ada niat lari (kabur), karena siap itu saya menyerahkan diri ke polisi," katanya saat berada di Aspol, Jalan Sangnaualuh, Kota Pematangsiantar.
Selain meminta maaf, saat diwawancarai sejumlah wartawan, Suratman juga menjelaskan kronologis peristiwa naas itu. Mobil yang mengangkut bubur kertas tersebut berangkat dari Porsea, Kabupaten Toba. Sempat berhenti satu malam di salah satu bengkel untuk memeriksa oli dan minyak rem. Usai itu perjalanan dilanjutkan.
Namun sekitar 1.5 KM dari lokasi kejadian, tepatnya di lampu lalulintas (lampu merah) depan Korem O22/PT, rem tidak berfungsi secara baik dan sebelum menabrak 5 sepeda motor dan 6 mobil, ia masih sempat memberikan peringatan kepada pengendara lain bahwa truknya bermasalah.
Ia berteriak teriak menberi peringatan kepada penyendara lain karena klakson telah kehabisan angin sehingga tidak dapat berfungsi. Disamping itu ia tetap mencoba banyak cara agar mobil dapat berhenti tapi tetap saja tidak berhasil, ujungnya menabrak belasan kenderaan di depannya. "(Tahunya blong) Di Simpang lampu merah (depan Kodim). Buat rem tangan tarik, gak mempan. Colok colok gak mau. Tetap kencang karena muatan (banyak). Anginnya pun tekor. Buat stir pun tak bisa," jelasnya.
Sebagai gambaran, awal rem blong di depan Korem merupakan jalan menurun dan jalan kembali menanjak mulai dari depan Kampus UISU hingga depan kantor Pengadilan Negeri Simalungun. Sesudah itu, kondisi jalan menurun lagi hingga ke lokasi tempat kejadian perkara.
Sebagaimana diketahui, sepeda motor yang dikendarai Hotdiman Sidabutar (58) sempat masuk ke kolong truk saat ditabrak dari belakang. Cucunya tiga orang yang merupakan kakak beradik pun turut terseret di aspal puluhan meter hingga bagian tubuh dari dua cucunya berserak. Seketika ketiganya, Love Viona Angely Sidabutar (7), Finvent Rey Amsal Sidabutar (6), dan Digibran Nathanael Sidabutar (3) meninggal di tempat.
Sementara Hotdiman Sidabutar sempat dilarikan ke Rumah Sakit Vita Insani (RSVI) Pematangsiantar. Namun tak lama ditangani medis, Hotdiman meninggal dunia. Selain keempat korban, kecelakaan ini pun membuat Carles Sianipar (45), warga Jalan Bunga Jaitu, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun meninggal di tempat. Setelah jatuh dari sepeda motornya, kepala korban terbentur ke aspal.