Longsor dan Banjir Terjadi di Parapat, Bebatuan dan Batang Pohon Tutupi Jalan

By Redaksi - Friday, 14 May 2021

Simalungun, Kabarnas.com - Hujan deras yang mengguyur daerah Kabupaten Simalungun khususnya Parapat menimbulkan bencana alam di dua titik sekaligus, Kamis (13/5/2021) sore hari.

Bencana pertama ada di Hutan Sualan, Nagori Sibaganding, Kelurahan Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon. Tebing yang berada di atas Jalan Lintas Sumatera (Jalisum) tersebut tergerus yang membuat bebatuan, batang pohon dan tanah tumpah sampai menutupi jalan sepanjang 15-30 meter. Situasi ini membuat lalu lintas berhenti total.

Bencana alam ini turut membuat warga yang tinggal di sana ketakutan karena debit air cukup deras dengan ketinggian sekitar 15 cm menyeret material. Sementara sampai longsor mulai berhenti, tampak puluhan kubit tumpukan bebatuan berserak, mulai dari sisi tebing hingga ke atas badan Jalisum. Ketinggian antara 1-3 meter.

Kemudian, titik kedua bencana ada di Jalisum yang menuju pintu masuk objek wisata Danau Toba, Parapat. Di sana air mengalir cukup deras karena meluap dari Sungai Natu Gaga. Sungai tidak mampu menampung debit air dari atas Bukit Bangun Dolok dan Buttu Makasang.

Material batu koral besar serta batanh potongan kayu bekas tebangan maupun lumpur turut terseret ke badan jalan hingga ke rumah penduduk. Tidak sedikit warga menangis melihat Jalisum di Parapat berbentuk sungai yang cukup deras dan ketinggian mencapai 60-70 cm.

Bencana alam di dua titik di daerah Parapat ini tidak menimbulkan korban jiwa, tetapi warga yang tinggal di sana memilih untuk mengungsi karena sangat kuatir dengan munculnya longsor dan banjir susulan.

Sementara upaya untuk membatu warga, Kapolsek Ipda Hosea Ginting bersama anggotanya, Kieamil 11 Parapat, Camat Girsip Simaibang, Lurah Parapat bersama para Kepala Lingkungan, sudah turun ke lokasi. Tindakan yang sama juga dilakukan Satlantas Polres Simalungun. 

Guna memindahkan material batu dan tanah, sekitar dua unit alat berat sudah diturunkan ke lokasi, termasuk beberapa truk pengangkut. tetapi lalu lintas belum dapat dilalui oleh pengendara.

Mengenai kondisi lalu lintas ini, Kasat Lantas Polres Simalungun, AKP Hendrik Aritonang mengimbau pengguna jalan lebih berhati-hati melintas. Dan bagi warga yang dari Kota Pematangsiantar menuju Parapat terpaksa menggunakan jalur alternatif.

"Bagi yang dari Siantar menuju Parapat atau Toba kami alihkan dari Simpang Palang, sedangkan dari Parapat ke Pematangsiantar masih bisa, dilalui satu kendaraan. Akan tetapi kami melakukan sistem buka tutup karena masih mengerjakan pembersihan material, " katanya.