DPRD Siantar Minta Penanganan Sampah Utuh di Tangan DLH

By Redaksi - Wednesday, 25 November 2020

Pematangsiantar, Kabarnas.com - Guna mendukung peningkatan kebersihan di Kota Pematangsiantar, anggota DPRD berharap kepada Pemerintah Kota (Pemko) agar tanggungjawab itu berada pada satu instansi. Selama ini terjadi tumpang tindih antara pihak kebersihan dari Kelurahan, Kecamatan, pihak Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya (PD-PHJ) dan Dinas Lingkungan Hidup (DHL).

Sebagaimana diketahui, petugas kebersihan dari Kelurahan, Kecamatan dan Pasar membuang sampah hanya ke Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS), sedangkan DLH mengangkutnya hingga ke Tempat Pembungan Akhir (TPA). Praktek ini dinilai menimbulkan kurangnya sinergitas dan kerap saling tuding menuding ketika ada tumpukan sampah di tengah lingkungan masyarakat.

Ferry SP Sinamo selaku politisi PDI Perjuangan menjelaskan, di lapangan koordinasi tidak bisa jalan untuk memastikan kebersihan lingkungan masyarakat atau kota ini. Namun jika sudah satu atap maka kontrol atau kendali dapat berjalan baik. Ferry Sinamo menegaskan, semua yang berkaitan dengan kebersihan seperti aset armada dan pengutipan idealnya satu pintu sehingga kontrol kerjanya dapat dengan mudah dilakukan.

"Ketika kotor dimana-mana, banyak sampah, yang disalahkan adalah DLH. Padahal itu bukan kewenangan mereka. Makanya kita minta dalam rapat DPRD agar penanganan sampah seutuhnya di DLH. Jangan ada lagi di Kelurahan dan Kecamatan. Pengutipan retribusinya pun seperti itu. Banyangkan di Pasar, yang membersihkan itu DLH tetapi retribusinya sama pihak Pasar (PD PHJ). Itu kan tidak adil. Makanya di tahun 2021 jangan begitu lagi. Harus di satukan," kata Anggota Komisi II DPRD itu, Selasa (24/11/2020).

Sebelumnya Kepala DLH Kota Pematangsiantar Dedy Tunasto Setiawan mengakui kendala teknis di lapangan menjadi carut-marut penanganan kebersihan karena sulitnya melakukan koordinasi dan ini tidak lepas dari pengaturan Sumber Daya Manusia (SDM) selama ini ada di tingkat instansi terkait.

"Rentan kendali kita agak susah. Kami telah melakukan pengangkutan dari jam 6.00 WIB sampai 9.00 WIB, tetapi setelah selesai diangkut petugas DLH dari TPSS, muncul lagi sampah dan menumpuk. Memang kita sudah ada kita buat WA Grup tetapi sulit juga melaksanakan prakteknya," jelasnya sembari menegaskan bahwa pihaknya berharap pukul 8.00 WIB setiap harinya sampah di TPSS telah tuntas.

Selain pengangkutan sampah, DLH juga dimudahkan untuk mengendalikan sampah berdaya guna. Dimana sampah dijadikan pupuk padat dan pupuk cair, yang ujungnya dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).