Bungkam PM Vanuatu, Silvany Austin Pasaribu Dapat Pujian

By Redaksi - Friday, 02 October 2020

Jakarta, Kabarnas.com – Utusan Indonesia untuk mengikuti Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Silvany Austin Pasaribu menarik perhatian dunia, khususnya di mata masyarakat Indonesia, ia mendapatkan pujian. Pasalnya, dengan berani dan lantang melawan argumentasi Perdana Menteri Vanuatu Bob Loughman.

Silvany Austin Pasaribu mematahkan tuduhan negara Vanuatu, yang menyebutkan pemerintahan Indonesia melakukan pelanggaran HAM kepada masyarakat Papua. Wanita muda berdarah batak ini menganggap Vanuatu terlalu mencampuri urusan dalam negeri Indonesia. Apalagi issu dugaan pelanggaran itu digaungkan setiap sidang PBB.

Dalam sidang itu, Silvany dengan tegas mengatakan bahwa Vanuatu memiliki obsesi yang berlebihan dan tidak sehat tentang bagaimana Indonesia harus bertindak atau memerintah negaranya sendiri dan tuduhan kepada Pemerintah Indonesia dinilai sengaja digaungkan untuk mendukung separatisme.

“Anda bukanlah representasi dari orang Papua, dan berhentilah berfantasi untuk menjadi salah satunya. Indonesia akan membela diri dari segala advokasi separatisme yang disampaikan dengan kedok kepedulian terhadap hak asasi manusia yang artifisial,” katanya dalam sidang tersebut, Sabtu (26/9).

Dengan tegas, dalam pidatonya di sidang umum PBB, Silvany meminta negara Pasifik itu untuk berhenti mencoba mencampuri urusan dalam negeri Indonesia. “Saya bingung, bagaimana bisa sebuah negara berusaha mengajarkan negara lain, tapi tidak mengindahkan dan memahami keseluruhan prinsip fundamental Piagam PBB,” kata Silvany.

Silvany mengatakan bahwa Indonesia sebagai negara yang memiliki berbagai budaya, ratusan kelompok etnis, suku, dan bahasa, berkomitmen pada isu HAM. “Kami menghargai perbedaan, menghormati toleransi, dan setiap orang memiliki hak yang sama di negara demokrasi terbesar ketiga di dunia ini,” kata Sekretaris Kedua untuk Urusan Ekonomi I untuk Perutusan Tetap RI di PBB, New York, AS tersebut.(Man)

Berita Lainnya

    Loading...