BNI Siantar Ciptakan Kerumunan Warga, Ini Pesan Satgas Covid-19

By Redaksi - Wednesday, 14 April 2021

Pematangsiantar, Kabarnas.com - Terblokirnya ATM yang dijadikan untuk penyaluran bantuan Rp 1,2 juta dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah terhadap pelaku UMKM yang terdampak Covid-19 telah menimbulkan keramaian atau melanggar protokol kesehatan di Kota Pematangsiantar, Rabu (14/4/2021) mulai pukul 7.30 WIB hingga pukul 11.00 WIB.

Kerumunan terjadi di Kantor Cabang BNI Kota Pematangsiantar yang beralamat di Jalan Merdeka, Kecamatan Siantar Barat, selaku pihak yang dipercaya untuk menyalurkannya bantuan kepada sebanyak 14 ribu warga yang ada di Kabupaten Simalungun dan Kota Pematangsiantar.

Berkaitan itu, Sekretaris Satgas Covid-19 Kota Pematangsiantar, Daniel Siregar mengaku bahwa sejak kerumunan terjadi pihaknya langsung turun membubarkannya dan kemudian memanggil pihak BNI. Hasil pertemuan itu, Daniel mengutarakan penyebab munculnya keramaian hingga terjadi dorong-dorongan.

"Ini yang menjadi pemicunya. Pengumuman tidak seperti pembagian BLT kemarin, lewat lurah, lewat camat. Tapi pemberitaan lewat media massa," katanya sembari menjelaskan bahwa sisi lain yang membuat kerumunan adalah warga yang menerima bantuan datang berkelompok setelah pada hari pertama dan kedua mereka mendapat kabar bahwa perbaikan ATM telah dilaksanakan.

Daniel mengatakan di dua hari tersebut tidak terjadi kerumunan walau jumlah yang dilayani dalam sehari sebanyak 400 orang. Namun melihat data itu, Satgas Covid-19 dan Cabang BNI Pematangsiantar telah sepakat agar pelaksanaan verifikasi dilakukan sesuai dengan nomor antrian yang telah dibagikan. "Imbauan kita warga datang cukup satu orang dan tidak membawa anak atau bayi agar tidak menimbulkan klaster baru Covid-19," ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, lebih 500 orang warga yang berasal dari Kabupaten Simalungun dan Kota Pematangsiantar menyerbu kantor Cabang BNI Kota Pematangsiantar yang berada di Jalan Merdeka, Kecamatan Siantar Barat, Rabu (14/4/2021) mulai pukul 7.30 WIB.

Situasi ini membuat personil Polres Pematangsiantar dan Satpol PP Kota Pematangsiantar turun tangan menertibkan warga. Namun upaya yang dilakukan sempat tidak membuahkan hasil yang memuaskan sehingga kerumunan yang mengancam munculnya klaster baru Covid-19, pun terjadi.

Berjam-jam petugas menertibkan dan jalan terakhir, lewat kebijakan pihak BNI Kota Pematangsiantar, polisi membagikan nomor antrian kepada penerima batuan. Alhasil, perlahan kerumunan mulai teratasi tetapi warga lebih dahulu rebut-rebutan.

Informasinya, warga sendiri mengaku terpaksa datang ke kantor Cabang BNI Pematangsiantar sesuai petunjuk pihak bank hanya untuk bisa mengaktifkan ATM sehingga bantuan sebesar Rp 1.200.000 dapat diambil.

"Saya datang ke sini bersama rombongan karena ATM kami terblokir. Kami di suruh datang untuk perbaikan," kata Sihen yang mengaku sebagai warga Bah Jambi, Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi, Kabupaten Simalungun.