Benny Susetyo: Mencari Pemimpin yang Memiliki Arete dan Pathos

By Redaksi - Monday, 22 May 2023
Staf Khusus Dewan Pengarah BPIP, Antonius Benny Susetyo. (Foto: Istimewa)
Staf Khusus Dewan Pengarah BPIP, Antonius Benny Susetyo. (Foto: Istimewa)

Kabarnas, Jakarta - Di tahun politik dan menjelang Pemilu 2024, Budayawan sekaligus Pakar Komunikasi Politik Antonius Benny Susetyo mengatakan sangat diperlukan kecerdasan dalam mencari sosok pemimpin yang memiliki 'arete'. 

Pria yang akrab disapa Benny ini menyebut bahwa arete berarti keutamaan yang terdapat pada seseorang. Pemimpin yang memiliki arete adalah Ia yang mempunyai kemampuan leadership paripurna.

Dia menuturkan, pemimpin yang memiliki arete itu adalah pemimpin yang memiliki karakter, yaitu logos, ethos dan pathos.

Logos yaitu memiliki pengetahuan, seperti pengetahuan manajemen, pengetahuan ketatanegaraan, sehingga negara itu bisa makmur dan sejahtera.

Sedangkan pemimpin yang memiliki ethos, lanjutnya, yaitu pemimpin yang memiliki kedekatan dengan rakyatnya, banting tulang bersama rakyat, pemimpin yang bekerja di lapangan, yang tidak hanya jago retorika, tetapi pemimpin yang betul-betul menyentuh hati rakyat, bekerja bersama rakyatnya, mengetahui hati rakyatnya, dan memiliki jiwa bersama rakyatnya.

"Maka ethos adalah pemimpin yang berkeringat, yang dikatakan oleh Soekarno; Pemimpin yang memiliki jiwa gotong royong. Jiwa gotong royong ini sangat penting karena disitulah pemimpin membanting tulang, berkeringat bersama rakyat", kata Staf Khusus Dewan Pengarah BPIP ini dalam keterangannya, Senin, 22 Mei 2023. 

Lebih lanjut, ia berpesan dalam mencari pemimpin haruslah yang memiliki phatos, yaitu pemimpin yang senantiasa merasakan penderitaan rakyat, bisa menjadi curahan rakyat, dan membaca nurani rakyat.

"Maka carilah pemimpin yang memiliki arete, tidak hanya pemimpin yang seperti Superman atau pemimpin yang super hebat, Tetapi dia tidak memiliki phatos," ujarnya.

Dia berpendapat, yang dibutuhkan saat ini adalah pemimpin yang memiliki agenda kerja yang jelas, dan agenda kerja yang jelas itu, datang dari pemimpin yang terukur, terprogram, yang rekam jejaknya yang jelas.

"Maka pemimpin ke depan, kita membutuhkan pemimpin yang memiliki jiwa phatos. Ciri-ciri pemimpin yang bijaksana, yaitu mampu merealisasikan setiap aspirasi masyarakat. Seorang pemimpin yang baik dan bijaksana adalah orang yang mampu merealisasikan setiap aspsirasi masyarakat. Melakukan terobosan-terobosan jitu dan membawa kebaikan," tuturnya. 

"Tidak berpihak pada satu orang. Tidak otoriter tetapi memiliki komunikasi yang memberikan inspirasi kepada Anak anak Bangsa untuk menggemakan keutamaan keutamaan Pancasila yaitu Roso Ketuhanan, Kemanusiaan, Kesatuan, Kerakyatan dan Keadilan menjadi habitualisasi Bangsa dalam wujud menggelorakan spirit kemajuan dengan jiwa gotong royong untuk menyongsong Indonesia masa depan yang mampu bersaing di era Global dan Digital," ucap Benny menambahkan. []